V. Pelapisan Sosial dan Kesamaan Derajat
Masyarakat
Indonesia mengenal adanya stratifikasi atau pelapisan sosial. Hal itu
terjadi karena Beragamnya orang yang ada di suatu lingkungan. Pengertian
Pelapisan sosial itu sendiri adalah pengkelasan / penggolongan /
pembagian masyarakat secara vertikal atau atas bawah. Dalam
lingkungan masyarakat kita melihat bahwa ada pembeda-bedaan yang
berlaku dan diterima secara luas oleh masyarakat. Di sekitar kita ada
orang yang menempati jabatan tinggi seperti gubernur dan wali kota dan
jabatan rendah seperti camat dan lurah. Di sekolah ada kepala sekolah
dan ada staf sekolah. Di rt atau rw kita ada orang kaya, orang biasa
saja dan ada orang miskin.
Perbedaan
itu tidak hanya muncul dari sisi jabatan tanggung jawab sosial saja,
namun juga terjadi akibat perbedaan ciri fisik, keyakinan dan lain-lain.
Perbedaan ras, suku, agama, pendidikan, jenis kelamin, usia atau umur,
kemampuan, tinggi badan, dan lain sebagainya juga membedakan manusia
yang satu dengan yang lain.
Macam-macam status sosial yang ada di masyarakat antara lain :
1. Ascribed Status
Ascribed status adalah tipe status yang didapat sejak lahir seperti jenis kelamin, ras, kasta, golongan, keturunan, suku, usia, dan lain sebagainya.
Ascribed status adalah tipe status yang didapat sejak lahir seperti jenis kelamin, ras, kasta, golongan, keturunan, suku, usia, dan lain sebagainya.
2. Achieved Status
Achieved status adalah status sosial yang didapat sesorang karena kerja keras dan usaha yang dilakukannya. Contoh achieved status yaitu seperti harta kekayaan, tingkat pendidikan, pekerjaan, dll.
Achieved status adalah status sosial yang didapat sesorang karena kerja keras dan usaha yang dilakukannya. Contoh achieved status yaitu seperti harta kekayaan, tingkat pendidikan, pekerjaan, dll.
3. Assigned Status
Assigned status adalah status sosial yang diperoleh seseorang di dalam lingkungan masyarakat yang bukan didapat sejak lahir tetapi diberikan karena usaha dan kepercayaan masyarakat. Contohnya seperti seseorang yang dijadikan kepala suku, ketua adat, sesepuh, dan sebagainya
Assigned status adalah status sosial yang diperoleh seseorang di dalam lingkungan masyarakat yang bukan didapat sejak lahir tetapi diberikan karena usaha dan kepercayaan masyarakat. Contohnya seperti seseorang yang dijadikan kepala suku, ketua adat, sesepuh, dan sebagainya
TERJADINYA PELAPISAN SOSIAL
1. Terjadi dengan sendirinya
Proses
ini berjalan sesuai dengan pertumbuhan masyarakat itu sendiri . Adapun
orang – orang yang menduduki lapisan tertentu dibentuk bukan atas
kesengajaan yang disusun sebelumnya oleh masyarakat itu . Tetapi
berjalan secara alamiah dengan sendirinya . Pengakuan – pengakuan
terhadap kekuasaan dan wewenang tumbuh dengan sendirinya . Oleh karena
sifatnya yang tanpa disengaja inilah maka bentuk lapisan dan dasar dari
pelapisan itu bervariasi menurut tempat , waktu dan kebudayaan
masyarakat dimana sistem itu berlaku .
2. Terjadi dengan disengaja
Sistem
pelapisan yang disusun dengan sengaja ditujukan untuk mengejar tujuan
bersama . Di dalam sistem pelapisan ini ditentukan secara jelas dan
tegas adanya wewenang dan kekuasaan yang diberikan kepada seseorang .
Dengan adanya pembagian yang jelas dalam hal wewenang dan kekuasaan ini
maka di dalam organisasi ini terdapat keteraturan sehingga jelas bagi
setiap orang di tempat mana letaknya kekuasaan dan wewenang yang
dimiliki dan dalam suatu organisasi baik secara vertical maupun secara
horisontal .
PEMBEDAAN SISTEM PELAPISAN MENURUT SIFATNYA
1. Sistem pelapisan masyarakat yang tertutup
Di dalam sistem ini perpindahan anggota masyarakat ke lapisan lain baik keatas maupun ke bawah tidak mungkin terjadi , kecuali ada hal – hal yang istimewa . Di dalam sistem yang demikian itu satu – satunya jalan untuk dapat masuk
menjadi anggota dari suatu lapisan dalam masyarakat adalah karena
kelahiran . Sistem pelapisan tertutup kita temui misalnya di India yang
masyarakatnya mengenal sistem kasta . Sebagaimana kita ketahui
masyarakat terbagi ke dalam :
- Kasta Brahmana : yang merupakan kastanya golongan – golongan pendeta dan merupakan kasta tertinggi
- Kasta Ksatria : merupakan kasta dari golongan bangsawan dan tentara yang dipandang sebagai lapisan kedua
- Kasta Waisya : merupakan kasta dari golongan pedagang yang dipandang sebagai lapisan menengah ketiga .
- Kasta Sudra : merupakan kasta dari golongan rakyat jelata
- Paria :adalah golongan dari mereka yang tidak mempunyai kasta . Yang termasuk golongan ini misalnya kaum Gepeng dsb.
2. Sistem pelapisan masyarakat terbuka
Di
dalam sistem yang demikian ini setiap anggota masyarakat memiliki
kesempatan untuk jatuh ke lapisan yang ada di bawahnya atau naiknya ke
lapisan yang di atasnya.
Sistem yang demikian ini dapat kita temukan misalnya di dalam masyarakat di Indonesia sekarang ini . Setiap orang diberi kesempatan untuk menduduki segala jabatan bila ada kesempatan dan kemampuan untuk itu . Tetapi disamping itu orang juga dapat turun dari jabatannya bila dia tidak mampu mempertahankannya . Status (kedudukan) yang diperoleh berdasarkan atas usaha sendiri disebut “Achieve status”. Dalam hubungannya dengan pembangunan masyarakat , sistem pelapisan masyarakat yang terbuka sangat menguntungkan . Sebab setiap warga masyarakat diberi kesempatan untuk bersaing dengan yang lain . Dengan demikian orang berusaha untuk mengembangkan segala kecakapannya agar dapat meraih kedudukan yang dicita – citakan . Demikian sebaliknya bagi mereka yang tidak bermutu akan semakin didesak oleh mereka yang cakap , sehingga yang bersangkutan bisa jatuh ke tangga sosial uang lebih rendah
Sistem yang demikian ini dapat kita temukan misalnya di dalam masyarakat di Indonesia sekarang ini . Setiap orang diberi kesempatan untuk menduduki segala jabatan bila ada kesempatan dan kemampuan untuk itu . Tetapi disamping itu orang juga dapat turun dari jabatannya bila dia tidak mampu mempertahankannya . Status (kedudukan) yang diperoleh berdasarkan atas usaha sendiri disebut “Achieve status”. Dalam hubungannya dengan pembangunan masyarakat , sistem pelapisan masyarakat yang terbuka sangat menguntungkan . Sebab setiap warga masyarakat diberi kesempatan untuk bersaing dengan yang lain . Dengan demikian orang berusaha untuk mengembangkan segala kecakapannya agar dapat meraih kedudukan yang dicita – citakan . Demikian sebaliknya bagi mereka yang tidak bermutu akan semakin didesak oleh mereka yang cakap , sehingga yang bersangkutan bisa jatuh ke tangga sosial uang lebih rendah
Orang
dengan status sosial yang tinggi cenderung lebih dihormati dari pada
yang mempunyai status sosial rendah. Hal ini tentunya dapat menimbulkan
deskriminasi sosial di dalam masyarakat.Contohnya pada suatu acara di
balai warga, orang yang mempunyai kedudukan tinggi atau mempunyai status
ekonomi yang baik akan di utamakan dan diberi tempat khusus pada
perhelatan tersebut, sedangkan orang dengan status sosial yang masih
rendah umumnya mendapat tempat di belakang padahal sudah menganti lebih
awal. Atau pada rapat warga, yang diundang untuk menghadiri rapat
hanyalah warga dengan status sosial yang tinggi tanpa mau mendengarkan
pendapat dari warga lainya.
Hal
ini lambat laun dapat menimbulkan kecemburuan sosial di masyarakat dan
dapat menimbulkan ketidakharmonisan antar warga. Untuk menghindari
terjadinya kecemburuan sosial akibat adanya pelapisan sosial ini,
hendaknya orang dengan status sosial yang lebih tinggi dapat “Duduk sama
rendah, Berdiri sama tinggi” dan saling merangkul satu sama lain dengan
warga yang memiliki status sosial yang rendah agar terjadi keharmonisan
di dalam bermasyarakat.
Sumber : http://muhammadsahal-isd.blogspot.com/2010/09/4-pelapisan-sosial-dan-kesamaan-derajat.html
0 komentar:
Posting Komentar