MITOS

Senin, 01 April 2013

0 komentar

Mitos atau mite (myth) adalah cerita prosa rakyat yang ditokohi  oleh para dewa atau makhluk setengah dewa yang terjadi di dunia  lain (kahyangan) pada masa lampau dan dianggap benar-benar  terjadi oleh yang empunya cerita atau penganutnya. Mitos juga disebut Mitologi, yang kadang diartikan Mitologi adalah cerita rakyat yang dianggap benar-benar terjadi dan bertalian dengan terjadinya tempat, alam semesta, para dewa, adat istiadat, dan konsep dongeng suci. Jadi, mitos adalah cerita tentang asal-usul alam semesta, manusia, atau bangsa yang diungkapkan dengan cara-cara gaib dan mengandung arti yang dalam. Mitos juga mengisahkan  petualangan para dewa, kisah percintaan mereka, kisah perang mereka dan sebagainya.
Contoh mitos :
La Golo
Cerita ini berasal dari Dompu, salah satu kabupaten di Pulau Sumbawa. Di suatu desa, tinggallah sepasang suami istri yang kaya. Akan tetapi, sudah lama mereka menikah belum dikaruniai anak. Oleh karena itu, mereka sangat sedih. Pada suatu hari, sang suami berkata kepada istrinya, “Sayang kekayaan kita yang begini banyak, tak ada yang mewarisinya, kalau kita sudah tiada.” Mendengar kata-kata suaminya, hati sang istri sangat sedih. “Saya pun sudah lama memikirkan hal itu. Hanya saya tidak berani menyampaikan kepada kakak, saya takut kakak tersinggung,” kata istrinya.
Sejak itu, mereka selalu berdoa bersama memohon kepada Tuhan Yang Mahakuasa agar diberikan seorang anak. Akhirnya, doa itu pun dikabulkan. Sang istri melahirkan seorang anak laki-laki yang diberi nama La Golo. Sejak kecil, La Golo selalu dimanjakan oleh kedua orang tuanya. Akibatnya, La Golo tumbuh menjadi anak yang malas, tahunya hanya makan saja. Semua keinginannya harus dipenuhi. Hampir setiap hari La Golo berkelahi dengan teman-temannya. La Golo pun melawan orang tuanya. Hal yang demikian membuat kedua orang tuanya sedih. Pada suatu hari, saat suami istri itu sedang memperbincangkan anaknya, sang suami berkata, “Dulu aku menamakan anak kita La Golo, terkandung maksud agar setelah besar dengan bersenjatakan golo (golok), ia dapat membuka lahan baru sehingga kebun kita bertambah banyak. Kenyataannya justru sebaliknya.”
Mendengar hal itu, istrinya juga sedih. Akhirnya, mereka bersepakat untuk membuang anaknya. Pada suatu hari, dipersiapkanlah bekal yang cukup banyak dengan lauk yang enak-enak. Melihat ibunya memasak, La Golo bertanya kepada ibunya, “Ada acara apa sehingga ibu memasak makanan yang lezat-lezat?” Ibunya menjawab bahwa ayahnya akan pergi ke hutan mencari kayu bakar bersama La Golo. Sepertiga makanan yang telah dimasak boleh dimakan La Golo sebelum berangkat, sedangkan sisanya dipakai sebagai bekal. Hati La Golo sangat senang mendengar jawaban ibunya. Dalam waktu singkat, makanan yang disiapkan untuknya dihabiskannya. Kemudian, dengan membawa parang, ia berangkat bersama ayahnya ke hutan belantara.
Akhirnya, sampailah mereka di tengah hutan. Pepohonan di hutan itu sangat lebat dan besar-besar. Tibalah mereka pada sebuah pohon yang paling besar. Ayahnya berhenti dan berkata kepada La Golo, “Anakku, kita berhenti di sini. Inilah pohon yang kita cari. Inilah kayu “wuwu” yang banyak cabangnya. Kalau kita tebang satu pohon ini, kita akan banyak mendapatkan kayu bakar. Agar tidak rusak, ketika pohon kayu ini akan tumbang, engkau harus menahannya.”

“Ya… Ayah,” jawab La Golo.

Begitulah ketika pohon itu tumbang, La Golo menahannya dengan tubuhnya yang besar. Namun, karena pohon itu terlalu besar, tubuh La Golo hancur tertindih oleh pohon itu. Setelah beberapa saat, ayahnya menunggu dan tidak ada tanda-tanda lagi La Golo hidup, senanglah hatinya. Sesampainya di rumah, diceritakan kepada istrinya semua peristiwa yang terjadi. Keesokan harinya, disiapkan doa rowa (doa arwah) atas kematian anaknya. Seekor kambing jantan yang besar disembelih karena para tetangga akan diundang.
Begitu tamu akan diundang secara lisan, ayah dan ibu La Golo sangat terkejut. Tiba-tiba La Golo telah berdiri di depannya. Akhirnya, semua makanan yang telah disiapkan dimakan La Golo dengan lahapnya. Setelah peristiwa itu, La Golo tidak berubah perangainya. Bahkan, kenakalannya semakin menjadi-jadi. Oleh karena itu, orang tuanya semakin sedih. Mereka merencanakan membawa dia ke hutan yang jauh sekali. Seperti biasanya, ibunya memasak nasi dan lauk-pauk yang banyak sekali dan lezat. Selain itu, ayahnya membawa ponda (labu air) yang sudah kering. Ponda ini bisa menimbulkan suara “Hoooo”, seperti suara orang menjawab panggilan jika ditiup atau tertiup angin.
Setelah berjalan tujuh hari tujuh malam, sampailah mereka di hutan yang dituju. Di situ terdapat pohon duet yang sedang masak. La Golo sudah tidak tahan melihat buah duet yang ranum-ranum itu. Segera ia memanjatnya. Sementara itu, ayahnya meninggalkannya. Pada saat La Golo memanggil, ayahnya menjawab “Hoooo”. Tenanglah hati La Golo. Setelah puas memakan buah duet, La Golo turun mencari ayahnya. Dicarinya ayahnya ke arah suara “Hooo” tadi. Namun, yang dijumpainya adalah buah ponda. Sekarang, sadarlah La Golo bahwa orang tuanya sengaja membuangnya karena tabiatnya yang buruk. Dia berusaha kembali ke rumahnya, namun tidak bisa.
Pada suatu  hari, di tengah hutan  itu, La Golo melihat seseorang sedang berjalan seperti dia. Pada mulanya, ia takut. Ia memberanikan diri menyapa orang itu. Mereka saling berkenalan. Nama orang itu adalah Sandari. Tidak lama kemudian, dari kejauhan mereka mendengar suara orang sedang bercakap-cakap. Makin lama makin jelas. Mereka akhirnya berpapasan dan saling berkenalan. Mereka bercerita mengapa sampai di tempat itu. Temyata mereka adalah anak-anak nakal yang tidak dikehendaki orang tuanya. Namanya La Ngepe dan La Bonggo. Empat orang itu akhirnya menjadi sahabat. Mereka sepakat mengangkat La Golo sebagai ketuanya. Mereka sekarang harus bekerja keras mencari buah-buahan dan umbi-umbian untuk dimakan.
Pada suatu hari, mereka bertemu dengan seekor rusa. La Golo ingin memiliki kepandaian berlari seperti seekor rusa. Setelah berunding dengan teman-temannya, akhimya ia berkata kepada rusa tersebut, “Hai rusa, maukah engkau mengajarkan ilmu larimu kepada kami?” “Dengan senang hati,” jawab rusa itu. Mereka berempat kini telah memiliki ilmu berlari secepat rusa. Kemudian, mereka bertemu pula dengan seekor beruk yang sangat besar. Beruk itu pun diminta mengajarkan ilmu memanjatnya. Beberapa waktu kemudian, mereka bertemu dengan seekor kerbau liar yang tanduknya sangat kuat. Mereka merasa belum lengkap kalau belum memiliki ilmu ntumbu (tumbuk kepala) yang dimiliki kerbau liar itu. Akhirnya, kerbau itu pun mengajarkan ilmu tumbuk kepalanya.
Pada suatu hari, La Golo punya usul untuk mencari ikan di laut. Teman-temannya yang lain menyetujuinya. Lalu, mereka berjalan menuju teluk kecil yang tenang airnya. Tugas pertama adalah membendung teluk itu. Tugas ini jatuh pada Sandari karena sandari berarti pagar pembatas air. Setelah air laut itu dibendung, selanjutnya adalah tugas La Bonggo untuk mengeringkan airnya karena bonggo berarti mengeringkan air. Dalam sekejap, air laut itu sudah kering dan tampak ikan-ikan menggelepar. Setelah itu La Ngepe menpunyai tugas menangkap ikan-ikan itu. Ngepe dalam bahasa Bima berarti menangkap ikan. Setelah ikan ditangkap, La Gololah yang mengumpulkan ikan-ikan itu.
Ketika mereka sedang beristirahat sambil memikirkan bagaimana cara memperoleh api untuk membakar ikan-ikan itu, tampaklah asap api di kejauhan. La Golo meminta agar salah satu temannya pergi ke tempat itu untuk membakar ikan. Tugas pertama jatuh pada Sandari. Asap yang mengepul itu ternyata datang dari satu-satunya rumah di situ. Rumah itu milik sepasang raksasa, yaitu Ompu dan Wa’i Ranggasasa (kakek dan nenek Raksasa). Ketika sampai di situ, Sandari segera meminta izin untuk membakar ikannya. Jika diizinkan, sebagian ikannya akan diberikan sebagai ucapan terima kasih. Dari dalam rumah terdengar jawaban yang menakutkan, “Bukan saja ikan yang akan aku makan, bahkan orangnya Pun akan aku lahap sampai habis. Tunggu…!” Mendengar suara itu, Sandari lari tunggang langgang dan meninggalkan seluruh ikannya. Sandari melaporkan kejadian itu kepada teman-temannya. Sekarang, yang mendapat giliran pergi adalah La Ngepe dan La Bonggo. “Pergilah kalian berdua cepati Aku sudah lapar sekaiii” perintah La Golo.
Keduanya pergi, masing-masing memikul ikan yang cukup banyak jumlahnya. Namun, mereka mengalami nasib yang sama seperti Sandari. Masih terengah-engah mereka melaporkan kejadiannya kepada La Golo. Akhirnya, La Golo pergi ke rumah Ompu dan Wa’i Ranggasasa, diikuti teman-temannya yang lain. La Golo pun mendapat jawaban yang sama dari kedua raksasa itu. Namun, La Golo tidak gentar menghadapi Ompu Ranggasasa. Dengan suara yang lantang ia menantang Ompu Ranggasasa. Ketika Ompu Ranggasasa siap menyerang, La Golo pun sudah bersiap-siap dengan ilmu ntumbu-nya. Begitu raksasa itu menyerang, La Golo pun maju menyerudukkan kepalanya. Terjadilah benturan kepala yang sangat keras. Raksasa itu menjerit kesakitan. Ompu Ranggasasa mati seketika. Demi keamanan, Wa’i Ranggasasa pun dibunuhnya.
Mereka berempat kini menempati rumah raksasa itu. Dengan bebas, mereka membakar ikan di situ. Ketika persediaan makanan telah habis, akhirnya mereka mengembara lagi. Sampailah mereka di sebuah desa yang tidak terlalu ramai. Dari penduduk desa itu mereka mendengar bahwa di istana sedang ada keramaian. Benar juga, orang di istana sedang bersenang-senang mengikuti berbagai permainan. La Golo pun ikut bertanding. Dengan ilmu lari yang diperoleh dari sang rusa, ia menjadi juara lari. Dengan ilmu memanjat yang diajarkan oleh sang beruk, ia menjadi juara memanjat pohon pinang yang telah dilumuri lemak. Cukup banyak hadiah yang diperolehnya.
Sekarang, tibalah gilirannya mengikuti sayembara ntumbu melawan jagoan istana. Dengan dukungan teman-temannya dan dengan tekad yang bulat, akhimya La Golo maju. Ia duduk bersila dengan penuh hormat di depan sang Raja menyatakan kesediaannya mengikuti ntumbu melawan jagoan istana. Sebentar lagi perlombaan akan dimulai. Raja sendiri Yang akan memimpin jalannya perlombaan. Kepala peserta lomba diikat dengan pita berwana kuning. Raja mempersilakan kedua pemain maju ke depan berdiri berhadap-hadapan dalam jarak lima depa. Raja memberikan petunjuk tentang jalannya lomba. Aba-aba sudah dimulai dan kedua pemain telah bersiap untuk berlaga. Bunyi arubana (rebana) yang mengiringi pertarungan itu sudah sejak tadi bergema. Kepala mereka telah siap menyeruduk laksana seekor kerbau liar. Ketika terdengar aba-aba dan bendera kuning telah dijatuhkan, La Golo lari dan meloncat ke arah lawannya bak seekor kerbau liar, dan… “caaaaaaak!” Kepala mereka telah beradu, terdengarlah benturan yang amat keras. Jagoan istana itu tergeletak tak sadarkan diri. La Golo menjadi pemenang pertandingan itu. Para penonton bersorak-sorai dan mengelu-elukan La Golo sang juara.
Cerita ini memberi pelajaran kepada kita agar kita tidak menjadi anak yang manja. Jika kita ingin pandai, kita harus belajar/berguru kepada siapa pun. Keberhasilan seseorang diperoleh dari kerja keras, dan selalu berdoa memohon hidayah dari Tuhan.

Sumber Pustaka : 
  • ·   http://dongeng.dipankarajayaputra.com/la-golo.html

Read More...

ILMU PENGETAHUAN

0 komentar

ILMU PENGETAHUAN

Definisi / Pengertian Ilmu Pengetahuan : 
Ilmu pengetahuan adalah seluruh usaha sadar untuk menyelidiki, menemukan, dan meningkatkan pemahaman manusia dari berbagai segi kenyataan dalam alam manusia . Segi-segi ini dibatasi agar dihasilkan rumusan-rumusan yang pasti. Ilmu memberikan kepastian dengan membatasi lingkup pandangannya, dan kepastian ilmu-ilmu diperoleh dari keterbatasannya.
Ilmu bukan sekadar pengetahuan (knowledge), tetapi merangkum sekumpulan pengetahuan berdasarkan teori-teori yang disepakati dan dapat secara sistematik diuji dengan seperangkat metode  yang diakui dalam bidang ilmu tertentu. Dipandang dari sudut filsafat, ilmu terbentuk karena manusia berusaha berfikir lebih jauh mengenai pengetahuan yang dimilikinya. Ilmu pengetahuan adalah produk dari istemologepi.
Contoh :
  • Ilmu Alam hanya bisa menjadi pasti setelah lapangannya dibatasi ke dalam hal yang bahani (materiil saja). Ilmu-ilmu alam menjawab pertanyaan tentang berapa jarak matahari.
  • Ilmu psikologihanya bisa meramalkan perilaku manusia jika lingkup pandangannya dibatasi ke dalam segi umum dari perilaku manusia yang konkret. Ilmu psikologi menjawab apakah seorang pemudi cocok menjadi perawat.

Sejarah dari Ilmu Pengetahuan :
Terlepas dari adanya pelbagai perbedaan para ahli dalam mendefinisikan term sejarah, penulis lebih sependapat dengan apa yang ditulis oleh Mohammad Amien Rais, bahwa sejarah adalah kontinuitas antara masa lampau, masa sekarang dan masa depan. Dalam menela’ah sejarah, hal ini dapat dilihat dari segi kronologis dan geografis, yang bisa dilihat dengan kurun waktu dimana sejarah itu terjadi. Dalam setiap periode sejarah pekembangan ilmu pengetahuan memiliki ciri khas atau karakteristik tertentu. Tetapi dalam pembagian periodisasi perkembangan ilmu pengetahuan ada perbedaan dalam jumlahnya dalam berbagai literatur [sepanjang penulis ketahui]. Maka dari itu, untuk memahami sejarah perkembangan ilmu pengetahuan secara mudah, disini telah dilakukan elaborasi dan klasifikasi atau pembagian secara garis besar. Berikut adalah uraian singkat dari masing-masing periode atau sejarah perkembangan ilmu pengetahuan dari masa ke masa.

1. Zaman Pra Yunani Kuno (Zaman Purba)
Pada era ini, secara umum terbagi menjadi tiga fase, yaitu:

a. Zaman Batu Tua
Zaman batu tua disebut juga masa prasejarah. Era ini berlangsung sekitar empat juta tahun SM (sebelum Masehi) sampai 20.000 atau 10.000 tahun SM. Pada zaman ini telah mempunyai beberapa ciri khas, di antaranya adalah menggunakan alat-alat sederhana yang dibuat dari batu dan tulang, mengenal cocok taman dan beternak, dan dalam kehidupan sehari-hari didasari dengan pengamatan primitif menggunakan sistem trial and error (mencoba-coba dan salah) kemudian bisa berkembang menjadi know how. Pada zaman batu tua, yang menjadi tokoh utama disebut-sebut dengan manusia purba. Belum ditemukan secara spesifik data diri mereka, tetapi yang terlihat secara jelas adalah hasil karya mereka. Karya-karya mereka yang fenomenal adalah peralatan yang terbuat dari batu dan tulang.

b. Zaman Batu Muda
Era ini berlangsung tahun 10.000 SM sampai 2.000 SM atau abad 100 sampai 20 SM. Di zaman ini telah berkembang kemampuan-kemampuan yang sangat signifikan. Kemampuan itu berupa tulisan (dengan gambar dan simbol), kemampuan membaca (bermula dari bunyi atau suku kata tertentu), dan kemampuan menghitung. Dalam zaman ini juga berkembang masalah perbintangan, matematika, dan hukum. Pada zaman batu muda sudah ada kerajaan-kerajaan besar yang ikut andil dalam mengukir sejarah. Kerajaan itu adalah Mesir, Babylon, Sumeria, Niniveh, India , dan Cina. Karya-karya yang didapat dari zaman ini berupa batu Rosetta (Hieroglip), segitiga dengan unit 3, 4, 5 (segitiga siku-siku), nilai logam sebagai nilai tukar, perundangan yang ditulis, lukisan di dinding gua, tulisan Kanji (Pistographic Writing), dan zodiac.

c. Zaman Logam.
Zaman ini berlangsung dari abad 20 SM sampai abad 6 SM. Pada zaman ini pemakaian logam sebagai peralatan sehari-hari, bahkan sebagai perhiasan, peralatan masak, atau bahkan peralatan perang. Pada zaman Logam didominasi oleh kerajaan Mesir. Tetapi kerajaan Cina dan Sumeria juga masih mempunyai peran. Pada masa ini karya-karya yang ada berupa didominasi dengan alat-alat yang terbuat dari besi dan perunggu. Seni membuat patung juga menjadi karya fenomenal pada masanya, bahkan sampai saat ini. Contohnya adalah karya-karya dari Mesir, seperti patung istri raja Fir’aun (Neferitti).
Menurut Soetriono dan SDRm Rita Hanafie, masa sejarah dimulai kurang lebih 15.000 sampai 600 tahun Sebelum Masehi. Pada masa ini pengetahuan manusia berkembang lebih maju. Mereka telah mengenal membaca, menulis, dan berhitung. Kebudayaan mereka pun mulai berkembang di berbagai tempat tertentu, yaitu Mesir di Afrika, Sumeria, Babilonia, Niniveh, dan Tiongkok di Asia, Maya dan Inca di Amerika Tengah. Mereka sudah bisa menghitung dan mengenal angka.

2. Zaman Yunani Kuno
Menurut Bertrand Russel, diantara semua sejarah, tak ada yang begitu mencengangkan atau begitu sulit diterangkan selain lahirnya peradaban di Yunani secara mendadak. Memang banyak unsur peradaban yang telah ada ribuan tahun di Mesir dan Mesopotamia. Namun unsur-unsur tertentu belum utuh sampai kemudian bangsa Yunanilah yang menyempurnakannya. Zaman ini berlangsung dari abad 6 SM sampai dengan sekitar abad 6 M. Zaman ini menggunakan sikap an inquiring attitude (suatu sikap yang senang menyelidiki sesuatu secara kritis), dan tidak menerima pengalaman yang didasarkan pada sikap receptive attitude (sikap menerima segitu saja). Sehingga pada zaman ini filsafat tumbuh dengan subur. Yunani mencapai puncak kejayaannya atau zaman keemasannya.
Pada zaman ini banyak bermunculan ilmuwan terkemuka. Ada beberapa nama yang popular pada masa ini, yaitu :
a. Thales (624-545 SM) dari Miletus.
Kurang lebih enam ratus tahun sebelum Yesus terlahir, muncullah sosok pertama dari tridente Miletus yaitu Thales yang menggebrak cara berfikir mitologis masyarakat Yunani dalam menjelaskan segala sesuatu. Sebagai Saudagar-Filosof, Thales amat gemar melakukan muhibah. Ia bahkan pernah melakukan lawatan ke Mesir. Thales adalah filsuf pertama sebelum masa Socrates. Menurutnya zat utama yang menjadi dasar segala materi adalah air. Pada masanya, ia menjadi filsuf yang mempertanyakan isi dasar alam.

b. Pythagoras (580 SM–500 SM)
Pythagoras lahir di Samos (daerah Ioni), tetapi kemudian berada di Kroton (Italia Selatan). Ia adalah seorang matematikawan dan filsuf Yunani yang paling dikenal melalui teoremanya. Dikenal sebagai “Bapak Bilangan”, dan salah satu peninggalan Phytagoras yang terkenal adalah teorema Pythagoras, yang menyatakan bahwa kuadrat hipotenusa dari suatu segitiga siku-siku adalah sama dengan jumlah kuadrat dari kaki-kakinya (sisi-sisi siku-sikunya). Walaupun fakta di dalam teorema ini telah banyak diketahui sebelum lahirnya Pythagoras, namun teorema ini dikreditkan kepada Pythagoras karena ia yang pertama kali membuktikan pengamatan ini secara matematis. Selain itu, Pythagoras berhasil membuat lembaga pendidikan yang disebut Pythagoras Society. Selain itu, dalam ilmu ukur dan aritmatika ia berhasil menyumbang teori tentang bilangan, pembentukan benda, dan menemukan hubungan antara nada dengan panjang dawai.

c. Socrates (469 SM-399 SM)
Socrates lahir di Athena, dan merupakan generasi pertama dari tiga ahli filsafat besar dari Yunani, yaitu Socrates, Plato dan Aristoteles. Socrates adalah yang mengajar Plato, dan Plato pada gilirannya juga mengajar Aristoteles. sumbangsih Socrates yang terpenting bagi pemikiran Barat adalah metode penyelidikannya, yang dikenal sebagai metode elenchos, yang banyak diterapkan untuk menguji konsep moral yang pokok. Karena itu, Socrates dikenal sebagai bapak dan sumber etika atau filsafat moral, dan juga filsafat secara umum.

d. Plato (427 SM-347 SM)
Ia adalah murid Socrates dan guru dari Aristoteles. Karyanya yang paling terkenal ialah Republik (Politeia) di mana ia menguraikan garis besar pandangannya pada keadaan “ideal”. Selain itu, ia juga menulis ‘Hukum’ dan banyak dialog di mana Socrates adalah peserta utama. Sumbangsih Plato yang terpenting tentu saja adalah ilmunya mengenai ide. Dunia fana ini tiada lain hanyalah refleksi atau bayangan daripada dunia ideal. Di dunia ideal semuanya sangat sempurna.

e. Aristoteles (384 SM- 322 SM)
Aristoteles adalah seorang filsuf Yunani, murid dari Plato dan guru dari Alexander yang Agung. Ia memberikan kontribusi di bidang Metafisika, Fisika, Etika, Politik, Ilmu Kedokteran, dan Ilmu Alam. Di bidang ilmu alam, ia merupakan orang pertama yang mengumpulkan dan mengklasifikasikan spesies-spesies biologi secara sistematis. Sementara itu, di bidang politik, Aristoteles percaya bahwa bentuk politik yang ideal adalah gabungan dari bentuk demokrasi dan monarki. Dari kontribusinya, yang paling penting adalah masalah logika dan Teologi (Metefisika). Logika Aristoteles adalah suatu sistem berpikir deduktif (deductive reasoning), yang bahkan sampai saat ini masih dianggap sebagai dasar dari setiap pelajaran tentang logika formal. Meskipun demikian, dalam penelitian ilmiahnya ia menyadari pula pentingnya observasi, eksperimen dan berpikir induktif (inductive thinking). Logika yang digunakan untuk menjelaskan cara menarik kesimpulan yang dikemukakan oleh Aristoteles didasarkan pada susunan pikir (syllogisme).
Selain nama-nama diatas, masih ada filosof-filosof seperti Anaximander (610 SM-546 SM) dengan diktum falsafinya bahwa permulaan yang pertama, tidaklah bisa ditentukan (Apeiron), karena tidaklah memiliki sifat-sifat zat yang ada sekarang. Anaximenes yang hidup pada abad ke 6 SM., masih satu generasi dengan Anaximander, ia berpendapat bahwa zat yang awal ada adalah udara. Ia menganggap bahwa semuanya di alam semesta dirasuki dengan udara. Demokreitos (460-370 SM), ia mengembangkan teori mengenai atom sebagai dasar materi, sehingga ia dikenal sebagai “Bapak Atom Pertama”. Empedokles (484-424 SM) adalah seorang filsuf Yunani berpendapat bahwa materi terdiri atas empat unsur dasar yang ia sebut sebagai akar, yaitu air, tanah, udara, dan api. Selain itu, ia menambahkan satu unsur lagi yang ia sebut cinta (philia). Hal ini dilakukannya untuk menerangkan adanya keterikatan dari satu unsur ke unsur lainnya. Empedokles juga dikenal sebagai peletak dasar ilmu-ilmu fisika dan biologi pada abad 4 dan 3 SM. Dan juga Archimedes, (sekitar 287 SM-212 SM) ia adalah seorang ahli matematika, astronom, filsuf, fisikawan, dan insinyur berbangsa Yunani. Archimedes, dianggap sebagai salah satu matematikawan terbesar sepanjang masa, hal ini didasarkan pada temuannya berupa prinsip matematis tuas, sistem katrol (yang didemonstrasikannya dengan menarik sebuah kapal sendirian saja), dan ulir penak, yaitu rancangan model planetarium yang dapat menunjukkan gerak matahari, bulan, planet-planet, dan kemungkinan konstelasi di langit. Di bidang matematika, penemuannya terhadap nilai  (phi) lebih mendekati dari ilmuan sebelumnya. Dari karya-karyanya yang bersifat eksperimental, ia kemudian dijuluki sebagai, “Bapak IPA Eksperimental”.

3. Zaman Pertengahan
Zaman ini masih berhubungan dengan zaman sebelumnya. Karena awal mula zaman ini pada abad 6 M sampai sekitar abad 14 M. Zaman ini disebut dengan zaman kegelapan (The Dark Ages). Zaman ini ditandai dengan tampilnya pada Theolog di lapangan ilmu pengetahuan. Sehingga para ilmuwan yang ada pada zaman ini hampir semua adalah para Theolog. Begitu pula dengan aktifitas keilmuan yang mereka lakukan harus berdasar atau mendukung kepada agama. Ataupun dengan kata lain aktivitas ilmiah terkait erat dengan aktivitas keagamaan. Pada zaman ini filsafat sering dikenal dengan sebagai Anchilla Theologiae (Pengabdi Agama). Selain itu, yang menjadi ciri khas pada masa ini adalah dipakainya karya-karya Aristoteles dan Kitab Suci sebagai pegangan.
Ketika Bangsa Eropa mangalami masa kegelapan, kebangkitan justru menjadi milik Islam. Hal ini dimulai dari munculnya Nabi Muhammad SAW pada abad ke-6 M, perluasan wilayah, pembinaan hukum serta penerjemahan filsafat Yunani, dan kemajuan ilmu pengetahuan Islam pada abad ke-7 M sampai abad ke-12 M. Pada masa ini Islam mandapatkan masa keemasannya (Golden Age).
Selain itu, pada abad ini terjadi perkembangan kebudayaan di Asia Selatan dan Timur, seperti Ajaran Lao Tse (menjaga keharmonisan dengan alam) dan Confucius (konsep kode etik luhur mangatur akal sehat). Pada masa kegelapan ini ilmu pengetahuan di Eropa tidak berkembang. Karya ilmuwan yang masih menjadi pegangan hanya karya Aristoteles. Pada abad 12 M, yang diklaim sebagai awal mula zaman Renaissance telah muncul beberapa nama yang mempelopori di bidang ilmu dan eksperimen, yaitu:
a)      Roger Bacon (1214 M - 1294 M), juga dikenal dengan sebutan Doctor Mirabilis (guru yang sangat mengagumkan). Ia adalah seorang filsuf Inggris yang meletakkan penekanan pada empirisme, dan dikenal sebagai salah seorang pendukung awal metode ilmiah modern di dunia Barat. Teorinya menyatakan bahwa apa yang menjadi landasan awal dan ujian akhir dari semua ilmu pengetahuan adalah pengalaman, dan syarat mutlak untuk mengolah pengetahuan adalah dengan matematika. Sehingga ia dikenal sebagai pelopor empirisme
b)      Thomas Aquinas (1225 M -1274 M) adalah seorang filsuf dan ahli teologi ternama dari Italia. Ia terutama menjadi terkenal karena dapat membuat sintesis dari filsafat Aristoteles dan ajaran Gereja Kristen. Sintesisnya ini termuat dalam karya utamanya: Summa Theologiae (Ikhtisar Teologi). Selain itu, karya Theologis Thomas yang sangat terkenal adalah “Summa Contra Gentiles (Ikhtisar Melawan Orang-Orang Kafir)”
c)      Gerard van Cremona (1114 M -1187 M), adalah seorang penerjemah Arab karya ilmiah. Dia adalah salah satu orang paling penting di Toledo. Ia menerjemahkan sekitar 70 bahasa Arab dan karya-karya klasik Yunani ke dalam bahasa Latin termasuk karya Euclidius, Al-Farabi, Al-Farghani dan karya-karya lain.
d)     Giovanni Boccaccio (1313 M - 1375 M) adalah seorang Italia penulis dan penyair. Karya yang dihasilkan dalam periode ini meliputi Filostrato dan Teseida, Filocolo, sebuah versi prosa yang ada roman Prancis, dan La Caccia di Diana, sebuah puisi dalam daftar sajak oktaf neapolitan perempuan. Boccaccio terus bekerja, memproduksi Comedia delle ninfe fiorentine (juga dikenal sebagai Ameto) campuran prosa dan puisi, tahun 1341, menyelesaikan lima puluh canto puisi alegoris Amorosa visione di 1342 M, dan Fiammetta di 1343 M. Salah satu karya terakhirnya di Italia, satu-satunya karya penting lainnya adalah Corbacci.
Sepanjang Eropa mengalami masa kegelapan, di sebelah selatan Laut Tengah berkembang kerajaan bangsa Arab yang dipengaruhi dengan Islam. Dengan berkembangnya pengaruh Islam, maka semakin banyak pula tokoh-tokoh ilmuwan Islam yang berperan dalam perkembangan Ilmu. Dengan berkembanganya pengaruh islam, maka semakin banyak pula tokoh-tokoh ilmuwan yang berperan dalam perkembangan ilmu. Mereka adalah sebagai berikut:
  • Al-Kindi (801 M-873 M), bisa dikatakan merupakan filsuf pertama yang lahir dari kalangan islam. Al-kindi menuliskan banyak karya dalam bidabg goemetri, astronomi, aritmatika, musik (yang dibangunya dari berbagai prinsip aritmatis), fisika, medis, psikologi, meteorology, dan politik. 
  • Al-Farābi (870 M-950 M) adalah seorang komentator filsafat Yunani yang sangat ulung di dunia islam. Kontribusinya terletak di berbagai bidang matematika, filosofi, pengobatan, bahkan musik. Al-farabi telah membuat berbagai buku tentang sosiologi dan sebuah buku penting dalam bidang musik, kitab al-Musiqa. Selain itu, karyanya yang paling terkenal adalah al-Madīnah al-Fadhīlah (kota atau Negara utama) yang membahas tentang pencapaian kebahagian melalui kehidupan politik dan hubungan antara razim yang paling baik menurut pemahaman dengan hukum Ilāhian Islam. 
  • Al-Khawārizmi (780 M-850 M), hasil pemikiran berdampak besar pada matematika, yang terangkum dalam buku pertamanyanya, al-Jabar, selain itu karyanya adalah al-Kitāb al-Mukhtasar fi Hisab Al-jabr Wa’al-Muqalaba (buku rangkuman untuk kulturasi dengan melengkapkan dan menyeimbangkan), kitab surat al-Ardh (Pemandanganan Bumi). Karyanya tersebut sampai sekarang masih tersimpan di Strassberg, Jerman. 
  • Ibnu Sina (980 M-1037 M) di kenal sebagai Avicenna di dunia barat. Ia adalah seorang filsuf, ilmuwan, dan juga dokter. Bagi banyak orang beliau adalah bapak pengobatan modern dan masih banyak lagi sebutan baginya yang berkaitan dengan karya-karyanya di bidang kedokteran. Karyanya merupakan rujukan di bidang kedokteran selama berabad-abad. 
  • Al-Ghazāli (1058 M-111 M) adalah seorang filsuf dan theolog muslim Persia, yang dikenal sebagai Algazel di dunia Barat. Karya beliau berupa kitab-kitab, antara lain kitab al-Munqidih min Adh-Dalāl, al-Risālah al-Quadsiyyah, dan Mizan al-Amāl. 
  • Ibnu Rusyd (1226 M – 1198 M), yang bahasa latin di sebut dengan Averroes, dan dia adalah filsuf dari spanyol (Andalusia). Karya-karya Ibnu Rusyd meliputi bidang filsafat, kedokteran dan fiqih dalam bentuk karangan, ulasan, essai, dan resume. Menurut Betrand Russell, Ibn Rushd lebih terkenal dalam filsafat Kristen daripada filsafat Islam. Dalam filsafat Islam dia sudah berakhir, dalam filsafat Kristen dia baru lahir. Pengaruhnya di Eropa sangat besar, bukan hanya terhadap para skolastik, tetapi juga pada sebagian besar pemikir-pemikir bebas non-profesional, yang menentang keabadian dan disebut Averroists. Di Kalangan filosof profesional, para pengagumnya pertama-tama adalah dari kalangan Franciscan dan di Universitas Paris. Rasionalisme Ibn Rushd inilah yang mengilhami orang Barat pada abad pertengahan dan mulai membangun kembali peradaban mereka yang sudah terpuruk berabad-abad lamanya yang terwujud dengan lahirnya zaman pencerahan atau renaisans. 
  • Ibnu Khaldun (1332 M-1406 M), adalah seorang sejarawan muslim dari Tunisia dan sering disebut sebagai bapak pendiri ilmu historiografi, sosiologi dan ekunomi. Karyanya yang terkenal adalah Muqaddimah (pendahuluan).
  • Jabir Ibnu Hayyan atau Gebert (721 M-815 M), dia adalah seorang tokoh Islam yang mempelajari dan mengembangkan ilmu kimia. 
  • Al-Razi (856 M-925 M), yang dikenal dengan nama Razes. Seorang dokter klinis ynag terbesar pada masa itu dan pernah mengadakan suatu penelitian al-Kimi atau lebih dikenal dengan sebutan ilmu kimia. Beliau mengarang Ensiklopedia ilmu kedokteran yang berjudul Contenens. 
  • Ibnu Haitam dikenal dalam kalangan cerdik pandai di barat, dengan nama Alhazen, Dia adalah seorang ilmuwan islam yang ahli dalam bidang sains, falak, matematika, geometri, pengobatan, dan filsafat. Ia banyak pula melakukan penyelidikan mengenai cahaya dan telah memberiakn ilham kepada ahli sains barat seperti Boger, Bacon, dan Kepler dalam menciptakan mikroskop dan teleskop. 
  • Al–Battāni (850 M-929 M), memberikan kontribusi untuk astronomi dan matematika. Dalam astronomi, al–Battāni juga meningkatkan ketepatan pengukuran presesi sumbu bumi.
Selain dari daftar nama ilmuwan di atas, masih banyak lagi ilmuwan muslim yang lain. Dalam bidang fiqih ada Imam Hanāfi (699M-767 M), Imam Mālik (712 M-798 M), Imam Syafi’i (767 M-820 M) dan Imam Hanbali (780 M-855 M) yang besar dengan kitab masing-masing. Sementara dalam bidang sosial, terdapat nama Yaqut bin Abdullah al-Hamāwi (1179 M-1229 M) yang mengarang kitab Mu’jam al-Buldan (Kamus Negara). Ibnu Yunis, yang menggabungkan do¬kumen-dokumen penelitian yang dibuat 200 tahun sebelumnya dan menyiapkan¬nya untuk tabel astronomi Hakimite. Umar al-Khayyām, yang dikenal dengan karya kalender Jalali-nya yang sempurna dan dipakai di Persia un¬tuk penanggalan. Cendekiawan seperti Will Durant dan Fielding H. Garrison, kimiawan Muslim dianggap sebagai pendiri kimia. Abu Rayhan al-Biruni sebagai perintis indologi, geodesi dan antropologi.
Sebagian bangsa di Asia juga mulai memperlihatkan perkembangan ilmu mereka. Dari Cina ada salah satu contoh terbaik akan Shen Kuo (1031 M - 1095 M), seorang ilmuwan dan negarawan yang pertama kali menggambarkan magnet-jarum kompas yang digunakan untuk navigasi, menemukan konsep utara sejati, perbaikan desain astronomi Gnomon, armillary bola, penglihatan tabung, dan clepsydra, dan menggambarkan penggunaan drydocks untuk memperbaiki perahu. Selain itu, Shen Kuo juga menyusun teori pembentukan tanah, atau geomorfologi. Ada juga Su Song (1020 M - 1101 M) juga seorang astronom yang menciptakan langit bintang atlas peta, menulis sebuah risalah farmasi dengan subyek terkait botani, zoologi, mineralogi, dan metalurgi, dan telah mendirikan besar astronomi clocktower di Kaifeng pada tahun 1088.

4. Zaman Renaissance
Zaman ini berlangsung pada awal abad 14 M sampai dengan abad 17 M. Renaissance sering diartikan denagn kebangkitan, peralihan, atau lahir kembali (rebirth), yaitu di lahirkan kembali sebagai manusia yang bebas untuk berpikir , dan jauh dari ajaran-ajaran agama.
Tokoh-tokoh ilmuwan yang berpengaruh di masa ini ialah sebagai berikut :
a. Nicolaus Capernicus (1473 M-1543 M), adalah seorang astronom, matematikawan, dan ekunom yang berkembangsaan Polandia. Ia mengembangkan Teori Heliosentris (Tata Surya berpusat di matahari).
b. Galileo Galilei (1564 M-1642 M), adalah seorang astronom, filsuf, dan fisikawan Italia yang memiliki peran besar dalam revolusi ilmiah. Sumbangannya dalam keilmuan antara lain adalah penyempurnaan teleskop (dengan 32 x pembesaran) dan berbagai observasi astronomi. Dia adalah orang pertama yang melukiskan tata surya seperti yang kita kenal sekarang.
c. Tycho Brahe (1546 M-1601 M), adalah seorang bangsawan Denmark yang terkenal sebagai astronom/astrolog dan alkimiawan. Tycho adalh astronom pengamat paling menonjol di zaman pra –teleskop. Akurasi pengamatannya pada posisi bintang dan planet tak tertandingi pada masa itu.
d. Johannes Kepler (1571 M-1630 M), adalah astronom jerman, Matematikawan dan astrolog. Ia paling di kenal melalui hukum gerakan planetnya. Kepler juga ahli optic dan astronomi. Penjelasannya tentang pembiasan cahaya tertuang dalam buku Supplement To Witelo, Expounding The Optical Part Of Astronomy. Ia orang pertama yang menjelaskan cara kerja mata.
e. Fancies Bacon (1561 M-1626 M), adalah seorang filsuf, negarawan dan penulis Inggris. Karya-karyanya antar lain membangun dan mempopulerkan motodologi induksi untuk penelitian ilmiah, sering kali disebut metode Baconian.

5. Zaman modern
Zaman ini sebenarnya sudah terintis mulai dari abad 15 M. Tetapi, indikator yang nyata terlihat jelas pada abad 17 M dan berlangsung hingga abad 20 M. Hal ini ditandai dengan ditandai dengan adanya penemuan-penemuan dalam bidang ilmiah. Menurut Slamet Iman Sontoso, ada tiga sumber pokok yang menyebabkan berkembangnya ilmu pengetahuan di Eropa dengan pesat, yaitu hubungan antara kerajaan Islam di Semenanjung Liberia dengan negara Perancis, terjadinya Perang Salib dari tahun 1100-1300, dan jatuhnya Istambul ke tangan Turki pada tahun 1453.
Zaman ini sudah dimulai sejak abad 14 M. zaman ini juga dikenal sebagai masa rasionalisme yang tumbuh di zaman modern karena munculnya berbagai penemuan ilmu pengetahuan. Tokoh yang menjadi pioner pada masa ini adalah Rene Decrates, Isaac Newton, Charles Darwin, dan JJ. Thompson. Keterangan lebih lengkap sebagai berikut :
a. Isaac Newton (1643 M-1727 M ), adalah seorang fisikawan, matematikawan, ahli astronomi, filsuf alam, alkimiawan, dan theolog. Dia di katakana sebagai “Bapak ilmu fisika klasik”. Karyanya yang berjudul Philosophiae Naturalis Principia Mathematica menjabarkan tentang hukum gravitasi dan tiga hukum gerak yang mendominasi pandangan sains mengenai alam semesta selama tiga abad ini.
b. Rene Descartes (1596 M-1650 M), ia di kenal sebagai Renatus Cartesius, adalah seorang filsuf dan matematikawan Perancis. Descartes kadang di panggil “Penemu filsafat Modern” dan “Bapak matematika modern”. Pemikirannya yang menggunakan revolusi adalah semuanya tida ada yang pasti, kecuali kenyataan bahwa seseorang berfikir.
c. Charles Robert Darwin 1809 M-1882 M) adalah seorang naturalis yang teori revolusionernya meletakkan landasan bagi teori evolusi modern dan prinsip garis keturunan yang sama (common Descent) dengan mengajukan seleksi alam sebagai mekanismenya. Teorinya yang paling menggemparkan adalah “Nenenk moyang manusia adalah kera”.
d. Joseph John Thompson (1856 M-1940 M) adalah seorang ilmuan dengan penelitiannya yang membuahkan penemuan Elektron. Thompson mengungkapkan bahwa gas mampu mengantarkan listrik. Ia menjadi seorang perintis ilmu fisika nuklir. Dia juga menemukan sebuah metode untuk memisahkan jenis atom dan sinar molekul yang berbeda dengan menggunakan sinar positif.
Selain pioneer di atas masih banyak ilmuwan lain yang memegang peran dalam perkembangan ilmu. Diantaranya seperti Michael Faraday (1791 M -1867 M) yang mendapat julukan “Bapak Listrik“, karena berkat usahanya listrik menjadi teknologi yang banyak gunanya, dan Blaise Pascal (1623 M-1662 M) adalah seorang ahli matematika, fisika, dan agama filsuf. Karyanya berupa kontribusi penting pada pembangunan mekanis kalkulator. Kemudian dari perkembangan ilmu sosial, muncul nama Auguste Comte (1798 M-1857 M). Menurut Thoyibi, ia adalah tokoh yang mengusung “Filsafat Positivisme” dengan karyanya Cours De Philosophie Positive (Uraian tentang filsafat positivisme). Istilah dari “positif” ini sebagai sesuatu yang nyata, tepat, pasti, dan memberi manfaat.

6. Zaman Kontemporer
Zaman ini bermula dari abad 20 M dan masih berlangsung hingga saat ini. Zaman ini ditandai dengan adanya teknologi-teknologi canggih, dan spesialisasi ilmu-ilmu yang semakin tajam dan mendalam. Pada zaman ini bidang fisika menempati kedudukan paling tinggi dan banyak dibicarakan oleh para filsuf. Hal ini disebabkan karena fisika dipandang sebagai dasar ilmu pengetahuan yang subjek materinya mengandung unsur-unsur fundamental yang membentuk alam semesta.
Sebagian besar aplikasi ilmu dan teknologi di abad 21 merupakan hasil penemuan mutakhir di abad 20. Pada zaman ini, ilmuwan yang menonjol dan banyak dibicarakan adalah fisikawan. Bidang fisika menjadi titik pusat perkembangan ilmu pada masa ini. Fisikawan yang paling terkenal pada abad ke-20 adalah Albert Einstein.[30] Ia lahir pada tanggal 14 Maret 1879 dan meninggal pada tanggal 18 April 1955 (umur 76 tahun). Alberth Einstein adalah seorang ilmuwan fisika. Dia mengemukakan teori relativitas dan juga banyak menyumbang bagi pengembangan mekanika kuantum, mekanika statistik, dan kosmologi. Dia dianugerahi Penghargaan Nobel dalam Fisika pada tahun 1921 untuk penjelasannya tentang efek fotoelektrik dan “pengabdiannya bagi Fisika Teoretis”. Karyanya yang lain berupa gerak Brownian, efek fotolistrik, dan rumus Einstein yang paling dikenal adalah E=mc². Di artikel pertamanya di tahun 1905 bernama “On the Motion-Required by the Molecular Kinetic Theory of Heat-of Small Particles Suspended in a Stationary Liquid“, mencakup penelitian tentang gerakan Brownian. Menggunakan teori kinetik cairan yang pada saat itu kontroversial, dia menetapkan bahwa fenomena, yang masih kurang penjelasan yang memuaskan setelah beberapa dekade setelah ia pertama kali diamati, memberikan bukti empirik (atas dasar pengamatan dan eksperimen) kenyataan pada atom. Dan juga meminjamkan keyakinan pada mekanika statistika, yang pada saat itu juga kontroversial.
Pada zaman ini juga melihat integrasi fisika dan kimia, pada zaman ini disebut dengan “Sains Besar”. Linus Pauling (1953) mengarang sebuah buku yang berjudul The Nature of Chemical Bond menggunakan prinsip-prinsip mekanika kuantum. Kemudian, karya Pauling memuncak dalam pemodelan fisik DNA, “rahasia kehidupan”. Pada tahun ini juga James D. Watson, Francis Crick dan Rosalind Franklin menjelaskan struktur dasar DNA, bahan genetik untuk mengungkapkan kehidupan dalam segala bentuknya. Hal ini memicu rekayasa genetika yang dimulai tahun 1990 untuk memetakan seluruh manusia genom (dalam Human Genome Project) dan telah disebut-sebut sebagai berpotensi memiliki manfaat medis yang besar.
Pada tahun yang sama, percobaan Miller-Urey dibuktikan dalam sebuah simulasi proses primordial, yang merupakan unsur dasar protein, sederhana asam amino, bisa dibangun sendiri dari molekul sederhana. Pada tahun 1925, Werner Heisenberg dan Erwin Schrödinger memformulasikan mekanika kuantum, yang menjelaskan teori kuantum sebelumnya. Kemudian ada juga pengamatan oleh Edwin Hubble pada tahun 1929 bahwa kecepatan di mana galaksi surut berkorelasi positif dengan jarak, mengarah pada pemahaman bahwa alam semesta mengembang, dan perumusan teori Big Bang oleh Georges Lemaitre. Pengembangan bom atom di era “Sains Besar” selanjutnya terjadi selama Perang Dunia II, yang mengarah ke aplikasi praktis dari radar dan pengembangan dan penggunaan bom atom. Meskipun proses itu dimulai dengan penemuan siklotron oleh Ernest O. Lawrence di tahun 1930-an. Di bidang Geologi yang paling fenomenal adalah teori “pergeseran benua” oleh Alfred Wegener. Teori “Lempeng Tektonik” itu sudah digagas pada tahun 1910-an, data dikumpulkan pada 1950 sampai 1960-an, kemudian diakui dan digunakan pada tahun 1970.
Selain kimia dan fisika, teknologi komunikasi dan informasi berkembang pesat pada zaman ini. Sebut saja beberapa penemuan yang dilansir oleh nusantaranews.wordpress.com sebagai penemuan yang merubah warna dunia, yaitu: Listrik, Elektronika (transistor dan IC), Robotika (mesin produksi dan mesin pertanian), TV dan Radio, Teknologi Nuklir, Mesin Transportasi, Komputer, Internet, Pesawat Terbang, Telepon dan Seluler, Rekayasa Pertanian dan DNA, Perminyakan, Teknologi Luar Angkasa, AC dan Kulkas, Rekayasa Material, Teknologi Kesehatan (laser, IR, USG), Fiber Optic, dan Fotografi (kamera, video). Kini, penemuan terbaru di bidang Teknologi telah muncul kembali. sumber lain telah memberitakan penemuan “Memristor”. Ini merupakan penemuan Leon Chua, profesor teknik elektro dan ilmu komputer di University of California Berkeley. Keberhasilan itu menghidupkan kembali mimpi untuk bisa mengembangkan sistem-sistem elektronik dengan efisiensi energi yang jauh lebih tinggi daripada saat ini. Caranya, memori yang bisa mempertahankan informasi bahkan ketika power-nya mati, sehingga tidak perlu ada jeda waktu untuk komputer untuk boot up, misalnya, ketika dinyalakan kembali dari kondisi mati. Hal ini digambarkan seperti menyala-mematikan lampu listrik, ke depan komputer juga seperti itu (bisa dihidup-matikan dengan sangat mudah dan cepat)

Klasifikasi Ilmu Pengetahuan :
Dalam sub bab ini Kami akan membahas mengenai klasifikasi ilmu pengetahuan menurut beberapa ahli. Salah satu Klasifikasi Ilmu :
  • Ilmu Alam (Natural Wissenschaft), Ilmu Alam / Eksakta
  • IIlmu Moral: Ilmu Sosial, Ilmu Humaniora
Dalam khazanah pengetahuan kontemporer, istilah ilmu dalam klasifikasi An-Nabhani di atas identik dengan ilmu-ilmu alam (natural sciences), yang sering disingkat ‘sains’, sedangkan tsaqâfah kurang lebih identik dengan ilmu-ilmu sosial (social sciences). Sebagian intelektual, seperti Jujun S. Suriasumantri, mengklasifikasikan pengetahuan menjadi dua cabang besar, yaitu ilmu (science), (yang mencakup ilmu-ilmu alam dan sosial), dan humaniora (humanities). Humaniora, menurut Elwood  adalah seperangkat sikap dan perilaku moral manusia terhadap sesamanya  yang meliputi filsafat, moral, seni, sejarah, dan bahasa.
Istilah lain dikemukakan oleh S. Waqar Ahmed Husaini dalam bukunya Islamic Sciences, yang mengklasifikasikan pengetahuan menjadi dua, yaitu ilmu-ilmu alam (natural sicencies) dan ilmu-ilmu sosial-humaniora (humanistic-social sciences). Yang terakhir ini adalah gabungan ilmu-ilmu sosial dan humaniora. Istilah tsaqâfah menurut An-Nabhani tampaknya lebih tepat diterjemahkan sebagai humanistic-social sciences (ilmu-ilmu sosial-humaniora), daripada sekadar social sciences.
Berkaitan dengan klasifikasi ilmu, penulis lulusan Universitas Chicago ini berpijak pada klasifikasi ilmu teoretis ala al-Farabi yang mengelompokkan ilmu ke dalam tiga ilmu utama: metafisika, matematika, dan ilmu-ilmu alam. Hemat penulis, ketiga kelompok utama ilmu ini akan membentuk klasifikasi ilmu rasional yang integral, tanpa menganaktirikan salah satunya. Adapun klasifikasi ilmu-ilmu praktis, filsuf Muslim juga membaginya ke dalam tiga jenis, yaitu: etika, ekonomi, dan politik. Dalam hal metodologis, atensi ilmuan Barat terfokus pada metode observasi yang notabene menekankan potensi indra yang berorientasi fisik. Penekanan seperti ini bisa berdampak fatal karena observasi indra bisa saja meleset dan tak kuasa terhadap objek-objek metafisik. Untuk itu, potensi akal dan hati atau intuisi juga harus dilibatkan dalam pengkajian ilmiah. Jauh hari sebelumnya, tradisi filsafat Islam mengakomodasi seluruh potensi tersebut sebagaimana terlihat pada konsep Suhrawardi yang membagi pendekatan kepada dua macam, yaitu: diskursif (bahtsi) dan eksperiensial (dzauqi).
Sementara itu menurut ahli dari Malaysia mengklasifikasikan ilmu pengetahuan sebagai berikut: Ilmu yang sifatnya “periksa” dapat dibagi menjadi dua cabang besar yaitu:
  • Ilmu-ilmu alam bernyawa seperti biologi, kedokteran, dsb. Dan
  • Ilmu-ilmu alam tak bernyawa seperti kimia, fisika, astronomi, dsb. Ungkapan-ungkapan “perasaan (rasa)” orang saat berinteraksi antar sesamanya, membuahkan
  • Ilmu untuk berinteraksi itu sendiri atau ilmu bahasa dan
  • Ilmu-ilmu sosial seperti filsafat, sejarah, politik, psikologi, ekonomi, administrasi, hukum, antropologi-sosial, demografi dsb.
The New Encyclopaedia Britannica membagi-kelompokkan sains yang dimiliki oleh manusia berdasarkan beberapa pohon ilmu sebagai berikut:
1. Logika (logic)
a. Sejarah dan filsafat logika (History and philosophy of logic) yang terdiri dari: sejarah logika (History of Logic), filsafat logika, (Philosophy of Logic).
b. Logika formal, metalogika, logika terapan (Formal logic, metalogic, and applied logic) yang terdiri dari: logika formal (Formal logic), metalogika (Metalogic), logika terapan (Applied logic),

2. Matematika (Mathematics)
a. Sejarah dan landasan matematika (History and foundations of mathematics) yang terdiri dari: sejarah matematika (History of mathematics), landasan matematika (Foundations of mathematics).
b. Cabang-cabang matematik (Branches of mathematics) meliputi: Teori Himpunan (Set Theory), Aljabar (Algebra), Geometri (Geometry), Analisis (Analysis), Kombinatorika dan teori bilangan (Combinatories and number theory), Topologi (Topology),
c. Penerapan-penerapan matematika (Application of mathematics), meliputi: Matematika sebagai suatu ilmu berhitung (Mathematics as a calculatory science), Statistika (Statistic), Analisis numeris (Numerical analysis), Teori automata (Automata theory), Teori matematis optimisasi (Mathematical theory of optimization), Teori informasi (Information theory), Matematika tentang teori fisika (Mathematical aspects of physical theories).

3. Ilmu Alam (Natural Science)
a. Sejarah dan filsafat ilmu (History and philosophy of science) yang terdiri dari: Sejarah Ilmu (History of Science), Filsafat ilmu (Phylosphy of science),
b. Ilmu-ilmu Fisika (Physical sciences) yang dapat dibagi ke dalam: Sejarah ilmu fisika (History of the Physical science), Sifat dasar dan lingkup astronomi dan astrofisika (The nature of enscope of astronomy and astrophysics), Sifat dasar dan lingkup fisika (the Nature of enscope of Physics),Sifat dasar dan lingkup kimia (The nature of enscope of Chemistry),
c. Ilmu Bumi (the Earth science) yang membahas tentang: Sifat dasar dan sejarah ilmu bumi (The nature and history of the Earth science), Sifat dasar, lingkup dan metode-metode ilmu Bumi khusus (The nature, scope and methods of particular Earth science)
d. Ilmu-ilmu Biologi (The Biological sciences) yang terdiri dari: Perkembangan ilmu-ilmu biologi (Development of the Biological Sciences), Sifat dasar, lingkup dan metodologi Ilmu Biologis (The nature, scope and methodology of the Biological Sciences), Filsafat Biology (Philosophy of Biology).
e. Ilmu Kedokteran dan disiplin ilmu yang tergabung (Medicine and affiliated disciplines) yang membahas tentang: Sejarah Ilmu Kedokteran (History of medicine), Bidang-bidang praktek atau penelitian medis khusus (Field of Specialized medical practised or research), Displin ilmu yang tergabung dalam ilmu kedokteran (Disciplines of affiliated with medicine).
f. Ilmu Sosial dan psikologi (The social sciences and psychology) yang mencakup: Perkembangan ilmu sosial (Development of the Social sciences), Sifat dasar antropologi (The nature of anthropology), Sifat dasar sosiologi (The nature of sociology), Sifat dasar ilmu ekonomi (The nature of economics), Ilmu Politik (Political sciences), Sejarah dan metode psikologi (History and methods of Psychology),
g. Ilmu Teknologi (The technological sciences) yang mencakup: Sejarah ilmu teknologi (History of technological sciences), Segi-segi akademika dan profesional dari keinsinyuran (Academics and professional aspects of engineering), Sifat dasar dan cakupan ilmu pertanian (The nature and scope of agricultural sceinces), Sifat dasar dan cakupan displin antar ilmu yang baru dikembangkan (The nature and scope of presently developed intersciences disciplines),

4.  Sejarah dan humaniora (History and humanities). Sejarah dan Humaniora dapat dibagi lagi ke dalam:
a. Historiografi dan studi sejarah (historyography and the study ofhistory), meliputi: Historiografi (historyography), Penyelidikan dan penelitian sejarah modern (modern hitorical investigation and research), Filsafat sejarah (Philosophy of History),
b. Humaniora dan kesarjanaan humanistik (the Humanities and humanistics scholarship), meliputi: Sejarah kesarjanaan humanistik (History of humanistic scholarship), Humaniora (The humanities).

5. Filsafat (philosophy). Filsafat terdiri dari:
a. Sifat dasar dan pembagian filsafat (The nature and the divisions of philosophy), meliputi: Sifat dasar, lingkup dan metode filsafat (The nature, scope and methods of philosophy), Pembagian filsafat (The divisions of philosophy),
b. Sejarah filsafat (History of philosophy), meliputi: Penulisan sejarah filsafat (The writings of history of philosophy), Sejarah filsafat Barat (History of Western Philosophy), Filsafat bukan Barat (Non Westerns Philosophy), Filsafat yang berhubungan dengan agama (Philosophies associated with religions),
c. Aliran dan ajaran filsafat (Philosiphycals Schools and doctrines), meliputi: Aliran-aliran filsafat utama di Barat (Major Philosiphycal Schools in the West), Teori ada dan eksistensi (Theories of Beeing and Existence), Teori pikiran, pengetahuan dan daya budi (Theories of Thought and Knowledge and Faculties of Minds), Teori perilaku (Theories of conduct).
Sedangkan The World Book Encyclopedia membagi sains menjadi:
  • Matematika dan logika (Mathematics and logic). Contohnya: aritmatika, aljabar, kalkulus dan statistik.
  • Ilmu Fisika (The Physical science). Contohnya: Astronomi, kimia, geologi, meteorologi dan fisika.
  • Ilmu Kehidupan (The Life science). Contohnya: Zoologi, botani, fisiologi, taksonomi dan ekologi.
  • Ilmu Sosial (Social science). Contohnya: Antropologi, ekonomi, ilmu politik, psikologi dan ilmu sosial.
Sementara itu menurut penulis ilmu pengetahuan dapat diklasifikasikan sebagai berikut:
  • Ilmu kerohanian, yang meliputi: ilmu jiwa (psikologi) dan ilmu agama.
  • Ilmu humaniora atau ilmu kebudayaan, yang meliputi: sastra, sejarah, ilmu pendidikan, dan ilmu filsafat.
  • Ilmu sosial, yang meliputi: ilmu hukum, ilmu ekonomi, ilmu sosial politik, ilmu ketatanegaraan.
  • Ilmu eksakta dan tehnik, meliputi: ilmu hayat, ilmu kedokteran, ilmu farmasi, ilmu kedokteran hewan, ilmu pertanian, ilmu pasti dan alam, ilmu tehnik dan ilmu biologi.

Karakteristik Ilmu Pengetahuan :
Ciri Ilmu perlu memperhatikan dua aspek, yaitu : sifat ilmu dan klasifikasi ilmu. Mengenai sifat ilmu akan dibahas dalam subbab ini, sedangkan mengenai klasifikasi ilmu akan dibahas pada subbab selanjutnya.
Ilmu pengetahuan mempunyai sifat, antara lain:
  • Sistematik
  • Konsisten (antara teori satu dengan yang lain tak bertentangan)
  • Eksplisit (disepakati dapat secara universal, bukan hanya dikalangan kecil).
  • Ilmiah, benar (pembuktian dengan metode ilmiah).
Disamping itu suatu ilmu pengetahuan mempunyai ciri lain yaitu:
  • bukan satu, melainkan banyak (plural)
  • bersifat terbuka (dapat dikritik)
  • berkaitan dalam memecahkan.
Ciri khas nyata dari ilmu pengetahuan (science) yang tidak dapat diingkari meskipun oleh para ilmuwan adalah bahwa ia tidak mengenal kata “kekal”. Apa yang dianggap salah di masa silam misalnya, dapat diakui kebenarannya di abad modern. Pandangan terhadap persoalan-persoalan ilmiah silih berganti, bukan saja dalam lapangan pembahasan satu ilmu saja, tetapi terutama juga dalam teori-teori setiap cabang ilmu pengetahuan. Dahulu, misalnya, segala sesuatu diterangkan dalam konsep material (istilah-istilah kebendaan) sampai-sampai manusia pun hendak dikatagorikan dalam konsep tersebut. Sekarang ini terdapat psikologi yang membahas mengenai jiwa, budi dan semangat, telah mengambil tempat tersendiri dan mempunyai peranan yang sangat penting dalam kehidupan manusia.
Dalam redaksi lain dikatakan ilmu pengetahuan mempunyai ciri-ciri umum yaitu:
  • Obyek ilmu pengetahuan adalah empiris.
  • Ilmu pengetahuan mempunyai karakteristik tersendiri, yaitu mempunyai sistematika.
  • Ilmu dihasilkan dari pengamatan, pengalaman studi dan pemikiran.
  • Sumber segala ilmu adalah Tuhan, karena Dia yang menciptakannya.
Fungsi ilmu adalah untuk keselamatan, kebahagiaan, pengamanan manusia dari segala sesuatu yang menyulitkan. Van Melsen mengemukakan beberapa ciri yang menandai ilmu,  sebagaimana yang dikutip Rizal Muntasyir dan Misnal Munir, yaitu: (1) Ilmu pengetahuan secara metodis harus mencapai keseluruhan yang secara logis koheren. Itu berarti adanya sistem dalam penelitian (metode) maupun harus (susunan logis). (2) Ilmu pengetahuan tanpa pamrih, karena hal itu erat kaitannya dengan tanggung jawab ilmuwan. (3) Universalitas ilmu pengetahuan. (4) Objektivitas, artinya setiap ilmu terpimpin oleh objek dan tidak didistorsi oleh prasangka-prasangka subjektif. (5) Ilmu pengetahuan harus dapat diverifikasi oleh semua peneliti ilmiah yang bersangkutan, karena ilmu pengetahuan harus dapat dikomunikasikan. (6) Progresifitas, artinya suatu jawaban ilmiah baru bersifat ilmiah sungguh-sungguh, bila mengandung pertanyaan-pertanyaan baru dan menimbulkan problem-problem baru lagi. (7) Kritis, artinya tidak ada teori ilmiah yang difinitif, setiap teori terbuka bagi setiap peninjauan kritis yang memanfaatkan data-data baru. (8) Ilmu pengetahuan harus dapat digunakan sebagai perwujudan kebertautan antara teori dengan praktis.
Jadi setiap ilmu pengetahuan dapat dikatakan sebagai ilmu pengetahuan bila memiliki ciri-ciri atau karakteristik umum diatas. Sementera itu mengenai karakteristik khusus ilmu pengetahuan setelah adanya klasifikasi ilmu pengetahuan akan diterangkan kemudian.

Contoh Ilmu Pengetahuan :
Ilmu Alamiah
1.Pengertian Ilmu Alamiah :
Ilmu alam (Inggris:natural science) atau ilmu pengetahuan alam adalah istilah yang digunakan yang merujuk pada rumpun ilmu dimana obyeknya adalah benda-benda alam dengan hukum-hukum yang pasti dan umum, berlaku kapan pun dimana pun [1].
2.Kegunaan :
  • untuk mengetahui apa saja yang ada di alam semesta ini.
  • untuk menemukan penjelasan umum tentang gejala dan hubungan gejala yang terjadi secara alamiah.
  • untuk mengembangkan kesadaran tentang adanya hubungan yang saling mempengaruhi  antara ilmu pengetahuan alam, lingkungan, teknologi dan masyarakat.
3.Contohnya :
  • ilmu kimia mempelajari mengenai komposisi dan sifat zat atau materi dari skala atom hingga molekul serta perubahan atau transformasi serta interaksi mereka untuk membentuk materi yang ditemukan sehari-hari.
  • ilmu biologi mempelajari kehidupan yang sangat luas dan mencakup semua makhluk hidup.
  • ilmu fisika mempelajari sains atau ilmu tentang alam dalam makna yang terluas dan mempelajari gejala alam yang tidak hidup atau materi dalam lingkup ruang dan waktu.
Ilmu Sosial
1.Pengertian Ilmu Sosial :
Ilmu sosial (Inggris:social science) atau ilmu pengetahuan sosial (Inggris:social studies) adalah sekelompok disiplin akademis yang mempelajari aspek-aspek yang berhubungan dengan manusia dan lingkungan sosialnya.
2.Kegunaan :
  • untuk mengenal dasar-dasar ilmu sosial dalam kehidupan sehari-hari. -untuk mempelajari aspek-aspek masyarakat secara subjektif, inter-subjektif, dan objektif atau struktural.
  • Menumbuhkan sikap kritis, peka dan arif dalam memahami keragaman dan keserajatan manusia dengan landasan nilai estetika , etika dan moral dalam kehidpan bermasyarakat.
3.Contohnya :
  • Antropologi, yang mempelajari tentang budaya masyarakat suatu etnis tertentu.
  • Ekonomi, yang mempelajari produksi dan pembagian kekayaan dalam masyarakat.
  • Geografi, yang mempelajari lokasi dan variasi keruangan atas fenomena fisik dan manusia di atas permukaan bumi.
  • Hukum, yang mempelajari sistem aturan yang telah dilembagakan.
  • Linguistik, yang mempelajari aspek kognitif dan sosial dari bahasa.
  • Pendidikan, yang mempelajari masalah yang berkaitan dengan belajar, pembelajaran, serta pembentukan karakter dan moral.
  • Politik, yang mempelajari pemerintahan sekelompok manusia (termasuk negara).
  • Psikologi, yang mempelajari tingkah laku dan proses mental.
  • Sejarah, yang mempelajari masa lalu yang berhubungan dengan umat manusia.
  • Sosiologi, yang mempelajari masyarakat dan hubungan antar manusia di dalamnya.
Ilmu Budaya
1.pengertian Ilmu Budaya :
Ilmu Budaya adalah kumpulan kepercayaan yang menjadi tradisi oleh sekelompok orang atau suku dalam menjalankan tradisi selama turun menurun.
2.Kegunaan :
  • Kebutuhan masyarakat bidang spiritual dan materiil sebagian besar dipenuhi oleh kebudayaan yang bersumber pada masyarakat itu sendiri.
  • untuk mengenal kebudayaan yang ada di indonesia maupun dunia.
3.Contohnya :
  • Bahasa adalah alat atau perwujudan budaya yang digunakan manusia untuk saling berkomunikasi atau berhubungan, baik lewat tulisan, lisan, ataupun gerakan (bahasa isyarat), dengan tujuan menyampaikan maksud hati atau kemauan kepada lawan bicaranya atau orang lain.
  • Kesenian mengacu pada nilai keindahan (estetika) yang berasal dari ekspresi hasrat manusia akan keindahan yang dinikmati dengan mata ataupun telinga.
Sumber Pustaka:

Read More...