ILMU PENGETAHUAN
Definisi / Pengertian Ilmu
Pengetahuan :
Ilmu
pengetahuan adalah seluruh usaha sadar untuk menyelidiki, menemukan, dan
meningkatkan pemahaman manusia dari berbagai segi kenyataan dalam alam manusia
. Segi-segi ini dibatasi agar dihasilkan rumusan-rumusan yang pasti. Ilmu
memberikan kepastian dengan membatasi lingkup pandangannya, dan kepastian
ilmu-ilmu diperoleh dari keterbatasannya.
Ilmu
bukan sekadar pengetahuan (knowledge), tetapi merangkum sekumpulan pengetahuan
berdasarkan teori-teori yang disepakati dan dapat secara sistematik diuji
dengan seperangkat metode yang diakui
dalam bidang ilmu tertentu. Dipandang dari sudut filsafat, ilmu terbentuk
karena manusia berusaha berfikir lebih jauh mengenai pengetahuan yang
dimilikinya. Ilmu pengetahuan adalah produk dari istemologepi.
Contoh :
- Ilmu
Alam hanya bisa menjadi pasti setelah lapangannya dibatasi ke dalam hal yang
bahani (materiil saja). Ilmu-ilmu alam menjawab pertanyaan tentang berapa jarak
matahari.
- Ilmu
psikologihanya bisa meramalkan perilaku manusia jika lingkup pandangannya
dibatasi ke dalam segi umum dari perilaku manusia yang konkret. Ilmu psikologi
menjawab apakah seorang pemudi cocok menjadi perawat.
Sejarah
dari Ilmu Pengetahuan :
Terlepas
dari adanya pelbagai perbedaan para ahli dalam mendefinisikan term sejarah,
penulis lebih sependapat dengan apa yang ditulis oleh Mohammad Amien Rais,
bahwa sejarah adalah kontinuitas antara masa lampau, masa sekarang dan masa
depan. Dalam menela’ah sejarah, hal ini dapat dilihat dari segi kronologis dan
geografis, yang bisa dilihat dengan kurun waktu dimana sejarah itu terjadi.
Dalam setiap periode sejarah pekembangan ilmu pengetahuan memiliki ciri khas
atau karakteristik tertentu. Tetapi dalam pembagian periodisasi perkembangan ilmu
pengetahuan ada perbedaan dalam jumlahnya dalam berbagai literatur [sepanjang
penulis ketahui]. Maka dari itu, untuk memahami sejarah perkembangan ilmu
pengetahuan secara mudah, disini telah dilakukan elaborasi dan klasifikasi atau
pembagian secara garis besar. Berikut adalah uraian singkat dari masing-masing
periode atau sejarah perkembangan ilmu pengetahuan dari masa ke masa.
1. Zaman Pra Yunani Kuno (Zaman
Purba)
Pada
era ini, secara umum terbagi menjadi tiga fase, yaitu:
a. Zaman Batu Tua
Zaman
batu tua disebut juga masa prasejarah. Era ini berlangsung sekitar empat juta
tahun SM (sebelum Masehi) sampai 20.000 atau 10.000 tahun SM. Pada zaman ini
telah mempunyai beberapa ciri khas, di antaranya adalah menggunakan alat-alat
sederhana yang dibuat dari batu dan tulang, mengenal cocok taman dan beternak,
dan dalam kehidupan sehari-hari didasari dengan pengamatan primitif menggunakan
sistem trial and error (mencoba-coba dan salah) kemudian bisa berkembang
menjadi know how. Pada zaman batu tua, yang menjadi tokoh utama disebut-sebut
dengan manusia purba. Belum ditemukan secara spesifik data diri mereka, tetapi
yang terlihat secara jelas adalah hasil karya mereka. Karya-karya mereka yang
fenomenal adalah peralatan yang terbuat dari batu dan tulang.
b. Zaman Batu Muda
Era
ini berlangsung tahun 10.000 SM sampai 2.000 SM atau abad 100 sampai 20 SM. Di
zaman ini telah berkembang kemampuan-kemampuan yang sangat signifikan.
Kemampuan itu berupa tulisan (dengan gambar dan simbol), kemampuan membaca
(bermula dari bunyi atau suku kata tertentu), dan kemampuan menghitung. Dalam
zaman ini juga berkembang masalah perbintangan, matematika, dan hukum. Pada
zaman batu muda sudah ada kerajaan-kerajaan besar yang ikut andil dalam
mengukir sejarah. Kerajaan itu adalah Mesir, Babylon, Sumeria, Niniveh, India ,
dan Cina. Karya-karya yang didapat dari zaman ini berupa batu Rosetta
(Hieroglip), segitiga dengan unit 3, 4, 5 (segitiga siku-siku), nilai logam
sebagai nilai tukar, perundangan yang ditulis, lukisan di dinding gua, tulisan
Kanji (Pistographic Writing), dan zodiac.
c. Zaman Logam.
Zaman
ini berlangsung dari abad 20 SM sampai abad 6 SM. Pada zaman ini pemakaian
logam sebagai peralatan sehari-hari, bahkan sebagai perhiasan, peralatan masak,
atau bahkan peralatan perang. Pada zaman Logam didominasi oleh kerajaan Mesir.
Tetapi kerajaan Cina dan Sumeria juga masih mempunyai peran. Pada masa ini
karya-karya yang ada berupa didominasi dengan alat-alat yang terbuat dari besi
dan perunggu. Seni membuat patung juga menjadi karya fenomenal pada masanya,
bahkan sampai saat ini. Contohnya adalah karya-karya dari Mesir, seperti patung
istri raja Fir’aun (Neferitti).
Menurut
Soetriono dan SDRm Rita Hanafie, masa sejarah dimulai kurang lebih 15.000
sampai 600 tahun Sebelum Masehi. Pada masa ini pengetahuan manusia berkembang
lebih maju. Mereka telah mengenal membaca, menulis, dan berhitung. Kebudayaan
mereka pun mulai berkembang di berbagai tempat tertentu, yaitu Mesir di Afrika,
Sumeria, Babilonia, Niniveh, dan Tiongkok di Asia, Maya dan Inca di Amerika
Tengah. Mereka sudah bisa menghitung dan mengenal angka.
2.
Zaman Yunani Kuno
Menurut
Bertrand Russel, diantara semua sejarah, tak ada yang begitu mencengangkan atau
begitu sulit diterangkan selain lahirnya peradaban di Yunani secara mendadak.
Memang banyak unsur peradaban yang telah ada ribuan tahun di Mesir dan
Mesopotamia. Namun unsur-unsur tertentu belum utuh sampai kemudian bangsa
Yunanilah yang menyempurnakannya. Zaman ini berlangsung dari abad 6 SM sampai
dengan sekitar abad 6 M. Zaman ini menggunakan sikap an inquiring attitude
(suatu sikap yang senang menyelidiki sesuatu secara kritis), dan tidak menerima
pengalaman yang didasarkan pada sikap receptive attitude (sikap menerima segitu
saja). Sehingga pada zaman ini filsafat tumbuh dengan subur. Yunani mencapai
puncak kejayaannya atau zaman keemasannya.
Pada
zaman ini banyak bermunculan ilmuwan terkemuka. Ada beberapa nama yang popular
pada masa ini, yaitu :
a.
Thales (624-545 SM) dari Miletus.
Kurang
lebih enam ratus tahun sebelum Yesus terlahir, muncullah sosok pertama dari
tridente Miletus yaitu Thales yang menggebrak cara berfikir mitologis
masyarakat Yunani dalam menjelaskan segala sesuatu. Sebagai Saudagar-Filosof,
Thales amat gemar melakukan muhibah. Ia bahkan pernah melakukan lawatan ke
Mesir. Thales adalah filsuf pertama sebelum masa Socrates. Menurutnya zat utama
yang menjadi dasar segala materi adalah air. Pada masanya, ia menjadi filsuf
yang mempertanyakan isi dasar alam.
b.
Pythagoras (580 SM–500 SM)
Pythagoras
lahir di Samos (daerah Ioni), tetapi kemudian berada di Kroton (Italia
Selatan). Ia adalah seorang matematikawan dan filsuf Yunani yang paling dikenal
melalui teoremanya. Dikenal sebagai “Bapak Bilangan”, dan salah satu peninggalan
Phytagoras yang terkenal adalah teorema Pythagoras, yang menyatakan bahwa
kuadrat hipotenusa dari suatu segitiga siku-siku adalah sama dengan jumlah
kuadrat dari kaki-kakinya (sisi-sisi siku-sikunya). Walaupun fakta di dalam
teorema ini telah banyak diketahui sebelum lahirnya Pythagoras, namun teorema
ini dikreditkan kepada Pythagoras karena ia yang pertama kali membuktikan
pengamatan ini secara matematis. Selain itu, Pythagoras berhasil membuat
lembaga pendidikan yang disebut Pythagoras Society. Selain itu, dalam ilmu ukur
dan aritmatika ia berhasil menyumbang teori tentang bilangan, pembentukan
benda, dan menemukan hubungan antara nada dengan panjang dawai.
c. Socrates (469 SM-399 SM)
Socrates
lahir di Athena, dan merupakan generasi pertama dari tiga ahli filsafat besar
dari Yunani, yaitu Socrates, Plato dan Aristoteles. Socrates adalah yang
mengajar Plato, dan Plato pada gilirannya juga mengajar Aristoteles. sumbangsih
Socrates yang terpenting bagi pemikiran Barat adalah metode penyelidikannya,
yang dikenal sebagai metode elenchos, yang banyak diterapkan untuk menguji
konsep moral yang pokok. Karena itu, Socrates dikenal sebagai bapak dan sumber
etika atau filsafat moral, dan juga filsafat secara umum.
d. Plato (427 SM-347 SM)
Ia
adalah murid Socrates dan guru dari Aristoteles. Karyanya yang paling terkenal
ialah Republik (Politeia) di mana ia menguraikan garis besar pandangannya pada
keadaan “ideal”. Selain itu, ia juga menulis ‘Hukum’ dan banyak dialog di mana
Socrates adalah peserta utama. Sumbangsih Plato yang terpenting tentu saja
adalah ilmunya mengenai ide. Dunia fana ini tiada lain hanyalah refleksi atau
bayangan daripada dunia ideal. Di dunia ideal semuanya sangat sempurna.
e. Aristoteles (384 SM- 322 SM)
Aristoteles
adalah seorang filsuf Yunani, murid dari Plato dan guru dari Alexander yang
Agung. Ia memberikan kontribusi di bidang Metafisika, Fisika, Etika, Politik,
Ilmu Kedokteran, dan Ilmu Alam. Di bidang ilmu alam, ia merupakan orang pertama
yang mengumpulkan dan mengklasifikasikan spesies-spesies biologi secara
sistematis. Sementara itu, di bidang politik, Aristoteles percaya bahwa bentuk
politik yang ideal adalah gabungan dari bentuk demokrasi dan monarki. Dari
kontribusinya, yang paling penting adalah masalah logika dan Teologi (Metefisika).
Logika Aristoteles adalah suatu sistem berpikir deduktif (deductive reasoning),
yang bahkan sampai saat ini masih dianggap sebagai dasar dari setiap pelajaran
tentang logika formal. Meskipun demikian, dalam penelitian ilmiahnya ia
menyadari pula pentingnya observasi, eksperimen dan berpikir induktif
(inductive thinking). Logika yang digunakan untuk menjelaskan cara menarik
kesimpulan yang dikemukakan oleh Aristoteles didasarkan pada susunan pikir
(syllogisme).
Selain
nama-nama diatas, masih ada filosof-filosof seperti Anaximander (610 SM-546 SM)
dengan diktum falsafinya bahwa permulaan yang pertama, tidaklah bisa ditentukan
(Apeiron), karena tidaklah memiliki sifat-sifat zat yang ada sekarang.
Anaximenes yang hidup pada abad ke 6 SM., masih satu generasi dengan
Anaximander, ia berpendapat bahwa zat yang awal ada adalah udara. Ia menganggap
bahwa semuanya di alam semesta dirasuki dengan udara. Demokreitos (460-370 SM),
ia mengembangkan teori mengenai atom sebagai dasar materi, sehingga ia dikenal
sebagai “Bapak Atom Pertama”. Empedokles (484-424 SM) adalah seorang filsuf
Yunani berpendapat bahwa materi terdiri atas empat unsur dasar yang ia sebut
sebagai akar, yaitu air, tanah, udara, dan api. Selain itu, ia menambahkan satu
unsur lagi yang ia sebut cinta (philia). Hal ini dilakukannya untuk menerangkan
adanya keterikatan dari satu unsur ke unsur lainnya. Empedokles juga dikenal
sebagai peletak dasar ilmu-ilmu fisika dan biologi pada abad 4 dan 3 SM. Dan
juga Archimedes, (sekitar 287 SM-212 SM) ia adalah seorang ahli matematika,
astronom, filsuf, fisikawan, dan insinyur berbangsa Yunani. Archimedes,
dianggap sebagai salah satu matematikawan terbesar sepanjang masa, hal ini
didasarkan pada temuannya berupa prinsip matematis tuas, sistem katrol (yang
didemonstrasikannya dengan menarik sebuah kapal sendirian saja), dan ulir
penak, yaitu rancangan model planetarium yang dapat menunjukkan gerak matahari,
bulan, planet-planet, dan kemungkinan konstelasi di langit. Di bidang
matematika, penemuannya terhadap nilai (phi) lebih mendekati dari ilmuan
sebelumnya. Dari karya-karyanya yang bersifat eksperimental, ia kemudian
dijuluki sebagai, “Bapak IPA Eksperimental”.
3.
Zaman Pertengahan
Zaman
ini masih berhubungan dengan zaman sebelumnya. Karena awal mula zaman ini pada
abad 6 M sampai sekitar abad 14 M. Zaman ini disebut dengan zaman kegelapan
(The Dark Ages). Zaman ini ditandai dengan tampilnya pada Theolog di lapangan
ilmu pengetahuan. Sehingga para ilmuwan yang ada pada zaman ini hampir semua
adalah para Theolog. Begitu pula dengan aktifitas keilmuan yang mereka lakukan
harus berdasar atau mendukung kepada agama. Ataupun dengan kata lain aktivitas
ilmiah terkait erat dengan aktivitas keagamaan. Pada zaman ini filsafat sering
dikenal dengan sebagai Anchilla Theologiae (Pengabdi Agama). Selain itu, yang
menjadi ciri khas pada masa ini adalah dipakainya karya-karya Aristoteles dan
Kitab Suci sebagai pegangan.
Ketika
Bangsa Eropa mangalami masa kegelapan, kebangkitan justru menjadi milik Islam.
Hal ini dimulai dari munculnya Nabi Muhammad SAW pada abad ke-6 M, perluasan
wilayah, pembinaan hukum serta penerjemahan filsafat Yunani, dan kemajuan ilmu
pengetahuan Islam pada abad ke-7 M sampai abad ke-12 M. Pada masa ini Islam
mandapatkan masa keemasannya (Golden Age).
Selain
itu, pada abad ini terjadi perkembangan kebudayaan di Asia Selatan dan Timur,
seperti Ajaran Lao Tse (menjaga keharmonisan dengan alam) dan Confucius (konsep
kode etik luhur mangatur akal sehat). Pada masa kegelapan ini ilmu pengetahuan
di Eropa tidak berkembang. Karya ilmuwan yang masih menjadi pegangan hanya
karya Aristoteles. Pada abad 12 M, yang diklaim sebagai awal mula zaman
Renaissance telah muncul beberapa nama yang mempelopori di bidang ilmu dan
eksperimen, yaitu:
a) Roger Bacon (1214 M - 1294 M),
juga dikenal dengan sebutan Doctor Mirabilis (guru yang sangat mengagumkan). Ia
adalah seorang filsuf Inggris yang meletakkan penekanan pada empirisme, dan
dikenal sebagai salah seorang pendukung awal metode ilmiah modern di dunia
Barat. Teorinya menyatakan bahwa apa yang menjadi landasan awal dan ujian akhir
dari semua ilmu pengetahuan adalah pengalaman, dan syarat mutlak untuk mengolah
pengetahuan adalah dengan matematika. Sehingga ia dikenal sebagai pelopor
empirisme
b) Thomas Aquinas (1225 M -1274 M)
adalah seorang filsuf dan ahli teologi ternama dari Italia. Ia terutama menjadi
terkenal karena dapat membuat sintesis dari filsafat Aristoteles dan ajaran
Gereja Kristen. Sintesisnya ini termuat dalam karya utamanya: Summa Theologiae
(Ikhtisar Teologi). Selain itu, karya Theologis Thomas yang sangat terkenal
adalah “Summa Contra Gentiles (Ikhtisar Melawan Orang-Orang Kafir)”
c) Gerard van Cremona (1114 M -1187 M),
adalah seorang penerjemah Arab karya ilmiah. Dia adalah salah satu orang paling
penting di Toledo. Ia menerjemahkan sekitar 70 bahasa Arab dan karya-karya
klasik Yunani ke dalam bahasa Latin termasuk karya Euclidius, Al-Farabi,
Al-Farghani dan karya-karya lain.
d) Giovanni Boccaccio (1313 M - 1375 M)
adalah seorang Italia penulis dan penyair. Karya yang dihasilkan dalam periode
ini meliputi Filostrato dan Teseida, Filocolo, sebuah versi prosa yang ada
roman Prancis, dan La Caccia di Diana, sebuah puisi dalam daftar sajak oktaf
neapolitan perempuan. Boccaccio terus bekerja, memproduksi Comedia delle ninfe
fiorentine (juga dikenal sebagai Ameto) campuran prosa dan puisi, tahun 1341,
menyelesaikan lima puluh canto puisi alegoris Amorosa visione di 1342 M, dan
Fiammetta di 1343 M. Salah satu karya terakhirnya di Italia, satu-satunya karya
penting lainnya adalah Corbacci.
Sepanjang
Eropa mengalami masa kegelapan, di sebelah selatan Laut Tengah berkembang
kerajaan bangsa Arab yang dipengaruhi dengan Islam. Dengan berkembangnya
pengaruh Islam, maka semakin banyak pula tokoh-tokoh ilmuwan Islam yang
berperan dalam perkembangan Ilmu. Dengan berkembanganya pengaruh islam, maka
semakin banyak pula tokoh-tokoh ilmuwan yang berperan dalam perkembangan ilmu.
Mereka adalah sebagai berikut:
- Al-Kindi (801 M-873 M),
bisa dikatakan merupakan filsuf pertama yang lahir dari kalangan islam.
Al-kindi menuliskan banyak karya dalam bidabg goemetri, astronomi, aritmatika,
musik (yang dibangunya dari berbagai prinsip aritmatis), fisika, medis,
psikologi, meteorology, dan politik.
- Al-Farābi (870 M-950 M) adalah
seorang komentator filsafat Yunani yang sangat ulung di dunia islam.
Kontribusinya terletak di berbagai bidang matematika, filosofi, pengobatan,
bahkan musik. Al-farabi telah membuat berbagai buku tentang sosiologi dan
sebuah buku penting dalam bidang musik, kitab al-Musiqa. Selain itu, karyanya
yang paling terkenal adalah al-Madīnah al-Fadhīlah (kota atau Negara utama)
yang membahas tentang pencapaian kebahagian melalui kehidupan politik dan
hubungan antara razim yang paling baik menurut pemahaman dengan hukum Ilāhian
Islam.
- Al-Khawārizmi (780 M-850 M),
hasil pemikiran berdampak besar pada matematika, yang terangkum dalam buku
pertamanyanya, al-Jabar, selain itu karyanya adalah al-Kitāb al-Mukhtasar fi
Hisab Al-jabr Wa’al-Muqalaba (buku rangkuman untuk kulturasi dengan
melengkapkan dan menyeimbangkan), kitab surat al-Ardh (Pemandanganan Bumi).
Karyanya tersebut sampai sekarang masih tersimpan di Strassberg, Jerman.
- Ibnu Sina (980 M-1037 M)
di kenal sebagai Avicenna di dunia barat. Ia adalah seorang filsuf, ilmuwan,
dan juga dokter. Bagi banyak orang beliau adalah bapak pengobatan modern dan
masih banyak lagi sebutan baginya yang berkaitan dengan karya-karyanya di
bidang kedokteran. Karyanya merupakan rujukan di bidang kedokteran selama
berabad-abad.
- Al-Ghazāli (1058 M-111 M)
adalah seorang filsuf dan theolog muslim Persia, yang dikenal sebagai Algazel
di dunia Barat. Karya beliau berupa kitab-kitab, antara lain kitab al-Munqidih
min Adh-Dalāl, al-Risālah al-Quadsiyyah, dan Mizan al-Amāl.
- Ibnu Rusyd (1226 M – 1198 M),
yang bahasa latin di sebut dengan Averroes, dan dia adalah filsuf dari spanyol
(Andalusia). Karya-karya Ibnu Rusyd meliputi bidang filsafat, kedokteran dan
fiqih dalam bentuk karangan, ulasan, essai, dan resume. Menurut Betrand
Russell, Ibn Rushd lebih terkenal dalam filsafat Kristen daripada filsafat
Islam. Dalam filsafat Islam dia sudah berakhir, dalam filsafat Kristen dia baru
lahir. Pengaruhnya di Eropa sangat besar, bukan hanya terhadap para skolastik,
tetapi juga pada sebagian besar pemikir-pemikir bebas non-profesional, yang
menentang keabadian dan disebut Averroists. Di Kalangan filosof profesional,
para pengagumnya pertama-tama adalah dari kalangan Franciscan dan di
Universitas Paris. Rasionalisme Ibn Rushd inilah yang mengilhami orang Barat
pada abad pertengahan dan mulai membangun kembali peradaban mereka yang sudah
terpuruk berabad-abad lamanya yang terwujud dengan lahirnya zaman pencerahan
atau renaisans.
- Ibnu Khaldun (1332 M-1406 M),
adalah seorang sejarawan muslim dari Tunisia dan sering disebut sebagai bapak
pendiri ilmu historiografi, sosiologi dan ekunomi. Karyanya yang terkenal
adalah Muqaddimah (pendahuluan).
- Jabir Ibnu Hayyan atau Gebert (721
M-815 M), dia adalah seorang tokoh Islam yang mempelajari
dan mengembangkan ilmu kimia.
- Al-Razi
(856 M-925 M), yang dikenal dengan nama Razes.
Seorang dokter klinis ynag terbesar pada masa itu dan pernah mengadakan suatu
penelitian al-Kimi atau lebih dikenal dengan sebutan ilmu kimia. Beliau
mengarang Ensiklopedia ilmu kedokteran yang berjudul Contenens.
- Ibnu
Haitam dikenal dalam kalangan cerdik pandai di barat,
dengan nama Alhazen, Dia adalah seorang ilmuwan islam yang ahli dalam bidang
sains, falak, matematika, geometri, pengobatan, dan filsafat. Ia banyak pula
melakukan penyelidikan mengenai cahaya dan telah memberiakn ilham kepada ahli
sains barat seperti Boger, Bacon, dan Kepler dalam menciptakan mikroskop dan
teleskop.
- Al–Battāni (850 M-929 M), memberikan
kontribusi untuk astronomi dan matematika. Dalam astronomi, al–Battāni juga meningkatkan
ketepatan pengukuran presesi sumbu bumi.
Selain
dari daftar nama ilmuwan di atas, masih banyak lagi ilmuwan muslim yang lain.
Dalam bidang fiqih ada Imam Hanāfi
(699M-767 M), Imam Mālik (712 M-798
M), Imam Syafi’i (767 M-820 M) dan Imam
Hanbali (780 M-855 M) yang besar dengan kitab masing-masing. Sementara
dalam bidang sosial, terdapat nama Yaqut bin Abdullah al-Hamāwi (1179 M-1229 M)
yang mengarang kitab Mu’jam al-Buldan (Kamus Negara). Ibnu Yunis, yang
menggabungkan do¬kumen-dokumen penelitian yang dibuat 200 tahun sebelumnya dan
menyiapkan¬nya untuk tabel astronomi Hakimite. Umar al-Khayyām, yang dikenal
dengan karya kalender Jalali-nya yang sempurna dan dipakai di Persia un¬tuk
penanggalan. Cendekiawan seperti Will Durant dan Fielding H. Garrison, kimiawan
Muslim dianggap sebagai pendiri kimia. Abu Rayhan al-Biruni sebagai perintis
indologi, geodesi dan antropologi.
Sebagian
bangsa di Asia juga mulai memperlihatkan perkembangan ilmu mereka. Dari Cina
ada salah satu contoh terbaik akan Shen Kuo (1031 M - 1095 M), seorang ilmuwan
dan negarawan yang pertama kali menggambarkan magnet-jarum kompas yang
digunakan untuk navigasi, menemukan konsep utara sejati, perbaikan desain
astronomi Gnomon, armillary bola, penglihatan tabung, dan clepsydra, dan menggambarkan
penggunaan drydocks untuk memperbaiki perahu. Selain itu, Shen Kuo juga
menyusun teori pembentukan tanah, atau geomorfologi. Ada juga Su Song (1020 M -
1101 M) juga seorang astronom yang menciptakan langit bintang atlas peta,
menulis sebuah risalah farmasi dengan subyek terkait botani, zoologi,
mineralogi, dan metalurgi, dan telah mendirikan besar astronomi clocktower di
Kaifeng pada tahun 1088.
4. Zaman Renaissance
Zaman
ini berlangsung pada awal abad 14 M sampai dengan abad 17 M. Renaissance sering
diartikan denagn kebangkitan, peralihan, atau lahir kembali (rebirth), yaitu di
lahirkan kembali sebagai manusia yang bebas untuk berpikir , dan jauh dari
ajaran-ajaran agama.
Tokoh-tokoh
ilmuwan yang berpengaruh di masa ini ialah sebagai berikut :
a. Nicolaus Capernicus (1473 M-1543
M),
adalah seorang astronom, matematikawan, dan ekunom yang berkembangsaan
Polandia. Ia mengembangkan Teori Heliosentris (Tata Surya berpusat di
matahari).
b. Galileo Galilei (1564 M-1642 M),
adalah seorang astronom, filsuf, dan fisikawan Italia yang memiliki peran besar
dalam revolusi ilmiah. Sumbangannya dalam keilmuan antara lain adalah
penyempurnaan teleskop (dengan 32 x pembesaran) dan berbagai observasi
astronomi. Dia adalah orang pertama yang melukiskan tata surya seperti yang
kita kenal sekarang.
c. Tycho Brahe (1546 M-1601 M),
adalah seorang bangsawan Denmark yang terkenal sebagai astronom/astrolog dan
alkimiawan. Tycho adalh astronom pengamat paling menonjol di zaman pra
–teleskop. Akurasi pengamatannya pada posisi bintang dan planet tak tertandingi
pada masa itu.
d. Johannes Kepler (1571 M-1630 M),
adalah
astronom jerman, Matematikawan dan astrolog. Ia paling di kenal melalui hukum
gerakan planetnya. Kepler juga ahli optic dan astronomi. Penjelasannya tentang
pembiasan cahaya tertuang dalam buku Supplement To Witelo, Expounding The
Optical Part Of Astronomy. Ia orang pertama yang menjelaskan cara kerja mata.
e. Fancies Bacon (1561 M-1626 M),
adalah seorang filsuf, negarawan dan penulis Inggris. Karya-karyanya antar lain
membangun dan mempopulerkan motodologi induksi untuk penelitian ilmiah, sering
kali disebut metode Baconian.
5. Zaman modern
Zaman
ini sebenarnya sudah terintis mulai dari abad 15 M. Tetapi, indikator yang
nyata terlihat jelas pada abad 17 M dan berlangsung hingga abad 20 M. Hal ini
ditandai dengan ditandai dengan adanya penemuan-penemuan dalam bidang ilmiah. Menurut
Slamet Iman Sontoso, ada tiga sumber pokok yang menyebabkan berkembangnya ilmu
pengetahuan di Eropa dengan pesat, yaitu hubungan antara kerajaan Islam di
Semenanjung Liberia dengan negara Perancis, terjadinya Perang Salib dari tahun
1100-1300, dan jatuhnya Istambul ke tangan Turki pada tahun 1453.
Zaman
ini sudah dimulai sejak abad 14 M. zaman ini juga dikenal sebagai masa
rasionalisme yang tumbuh di zaman modern karena munculnya berbagai penemuan
ilmu pengetahuan. Tokoh yang menjadi pioner pada masa ini adalah Rene Decrates,
Isaac Newton, Charles Darwin, dan JJ. Thompson. Keterangan lebih lengkap
sebagai berikut :
a. Isaac Newton (1643 M-1727 M ),
adalah seorang fisikawan, matematikawan, ahli astronomi, filsuf alam,
alkimiawan, dan theolog. Dia di katakana sebagai “Bapak ilmu fisika klasik”.
Karyanya yang berjudul Philosophiae Naturalis Principia Mathematica menjabarkan
tentang hukum gravitasi dan tiga hukum gerak yang mendominasi pandangan sains
mengenai alam semesta selama tiga abad ini.
b. Rene Descartes (1596 M-1650 M),
ia di kenal sebagai Renatus Cartesius, adalah seorang filsuf dan matematikawan
Perancis. Descartes kadang di panggil “Penemu filsafat Modern” dan “Bapak
matematika modern”. Pemikirannya yang menggunakan revolusi adalah semuanya tida
ada yang pasti, kecuali kenyataan bahwa seseorang berfikir.
c. Charles Robert Darwin 1809
M-1882 M) adalah seorang naturalis yang teori revolusionernya
meletakkan landasan bagi teori evolusi modern dan prinsip garis keturunan yang
sama (common Descent) dengan mengajukan seleksi alam sebagai mekanismenya.
Teorinya yang paling menggemparkan adalah “Nenenk moyang manusia adalah kera”.
d. Joseph John Thompson (1856
M-1940 M) adalah seorang ilmuan dengan penelitiannya yang
membuahkan penemuan Elektron. Thompson mengungkapkan bahwa gas mampu
mengantarkan listrik. Ia menjadi seorang perintis ilmu fisika nuklir. Dia juga
menemukan sebuah metode untuk memisahkan jenis atom dan sinar molekul yang
berbeda dengan menggunakan sinar positif.
Selain
pioneer di atas masih banyak ilmuwan lain yang memegang peran dalam
perkembangan ilmu. Diantaranya seperti Michael Faraday (1791 M -1867 M) yang
mendapat julukan “Bapak Listrik“, karena berkat usahanya listrik menjadi
teknologi yang banyak gunanya, dan Blaise Pascal (1623 M-1662 M) adalah seorang
ahli matematika, fisika, dan agama filsuf. Karyanya berupa kontribusi penting pada
pembangunan mekanis kalkulator. Kemudian dari perkembangan ilmu sosial, muncul
nama Auguste Comte (1798 M-1857 M). Menurut Thoyibi, ia adalah tokoh yang
mengusung “Filsafat Positivisme” dengan karyanya Cours De Philosophie Positive
(Uraian tentang filsafat positivisme). Istilah dari “positif” ini sebagai
sesuatu yang nyata, tepat, pasti, dan memberi manfaat.
6. Zaman Kontemporer
Zaman
ini bermula dari abad 20 M dan masih berlangsung hingga saat ini. Zaman ini
ditandai dengan adanya teknologi-teknologi canggih, dan spesialisasi ilmu-ilmu
yang semakin tajam dan mendalam. Pada zaman ini bidang fisika menempati
kedudukan paling tinggi dan banyak dibicarakan oleh para filsuf. Hal ini
disebabkan karena fisika dipandang sebagai dasar ilmu pengetahuan yang subjek
materinya mengandung unsur-unsur fundamental yang membentuk alam semesta.
Sebagian
besar aplikasi ilmu dan teknologi di abad 21 merupakan hasil penemuan mutakhir
di abad 20. Pada zaman ini, ilmuwan yang menonjol dan banyak dibicarakan adalah
fisikawan. Bidang fisika menjadi titik pusat perkembangan ilmu pada masa ini.
Fisikawan yang paling terkenal pada abad ke-20 adalah Albert Einstein.[30] Ia
lahir pada tanggal 14 Maret 1879 dan meninggal pada tanggal 18 April 1955 (umur
76 tahun). Alberth Einstein adalah seorang ilmuwan fisika. Dia mengemukakan
teori relativitas dan juga banyak menyumbang bagi pengembangan mekanika
kuantum, mekanika statistik, dan kosmologi. Dia dianugerahi Penghargaan Nobel
dalam Fisika pada tahun 1921 untuk penjelasannya tentang efek fotoelektrik dan
“pengabdiannya bagi Fisika Teoretis”. Karyanya yang lain berupa gerak Brownian,
efek fotolistrik, dan rumus Einstein yang paling dikenal adalah E=mc². Di
artikel pertamanya di tahun 1905 bernama “On the Motion-Required by the
Molecular Kinetic Theory of Heat-of Small Particles Suspended in a Stationary
Liquid“, mencakup penelitian tentang gerakan Brownian. Menggunakan teori
kinetik cairan yang pada saat itu kontroversial, dia menetapkan bahwa fenomena,
yang masih kurang penjelasan yang memuaskan setelah beberapa dekade setelah ia
pertama kali diamati, memberikan bukti empirik (atas dasar pengamatan dan
eksperimen) kenyataan pada atom. Dan juga meminjamkan keyakinan pada mekanika
statistika, yang pada saat itu juga kontroversial.
Pada
zaman ini juga melihat integrasi fisika dan kimia, pada zaman ini disebut
dengan “Sains Besar”. Linus Pauling (1953) mengarang sebuah buku yang berjudul
The Nature of Chemical Bond menggunakan prinsip-prinsip mekanika kuantum.
Kemudian, karya Pauling memuncak dalam pemodelan fisik DNA, “rahasia
kehidupan”. Pada tahun ini juga James D. Watson, Francis Crick dan Rosalind
Franklin menjelaskan struktur dasar DNA, bahan genetik untuk mengungkapkan
kehidupan dalam segala bentuknya. Hal ini memicu rekayasa genetika yang dimulai
tahun 1990 untuk memetakan seluruh manusia genom (dalam Human Genome Project)
dan telah disebut-sebut sebagai berpotensi memiliki manfaat medis yang besar.
Pada
tahun yang sama, percobaan Miller-Urey dibuktikan dalam sebuah simulasi proses
primordial, yang merupakan unsur dasar protein, sederhana asam amino, bisa
dibangun sendiri dari molekul sederhana. Pada tahun 1925, Werner Heisenberg dan
Erwin Schrödinger memformulasikan mekanika kuantum, yang menjelaskan teori
kuantum sebelumnya. Kemudian ada juga pengamatan oleh Edwin Hubble pada tahun
1929 bahwa kecepatan di mana galaksi surut berkorelasi positif dengan jarak,
mengarah pada pemahaman bahwa alam semesta mengembang, dan perumusan teori Big
Bang oleh Georges Lemaitre. Pengembangan bom atom di era “Sains Besar”
selanjutnya terjadi selama Perang Dunia II, yang mengarah ke aplikasi praktis
dari radar dan pengembangan dan penggunaan bom atom. Meskipun proses itu
dimulai dengan penemuan siklotron oleh Ernest O. Lawrence di tahun 1930-an. Di
bidang Geologi yang paling fenomenal adalah teori “pergeseran benua” oleh
Alfred Wegener. Teori “Lempeng Tektonik” itu sudah digagas pada tahun 1910-an,
data dikumpulkan pada 1950 sampai 1960-an, kemudian diakui dan digunakan pada
tahun 1970.
Selain
kimia dan fisika, teknologi komunikasi dan informasi berkembang pesat pada
zaman ini. Sebut saja beberapa penemuan yang dilansir oleh
nusantaranews.wordpress.com sebagai penemuan yang merubah warna dunia, yaitu:
Listrik, Elektronika (transistor dan IC), Robotika (mesin produksi dan mesin
pertanian), TV dan Radio, Teknologi Nuklir, Mesin Transportasi, Komputer,
Internet, Pesawat Terbang, Telepon dan Seluler, Rekayasa Pertanian dan DNA,
Perminyakan, Teknologi Luar Angkasa, AC dan Kulkas, Rekayasa Material,
Teknologi Kesehatan (laser, IR, USG), Fiber Optic, dan Fotografi (kamera,
video). Kini, penemuan terbaru di bidang Teknologi telah muncul kembali. sumber
lain telah memberitakan penemuan “Memristor”. Ini merupakan penemuan Leon Chua,
profesor teknik elektro dan ilmu komputer di University of California Berkeley.
Keberhasilan itu menghidupkan kembali mimpi untuk bisa mengembangkan
sistem-sistem elektronik dengan efisiensi energi yang jauh lebih tinggi
daripada saat ini. Caranya, memori yang bisa mempertahankan informasi bahkan
ketika power-nya mati, sehingga tidak perlu ada jeda waktu untuk komputer untuk
boot up, misalnya, ketika dinyalakan kembali dari kondisi mati. Hal ini
digambarkan seperti menyala-mematikan lampu listrik, ke depan komputer juga
seperti itu (bisa dihidup-matikan dengan sangat mudah dan cepat)
Klasifikasi
Ilmu Pengetahuan :
Dalam
sub bab ini Kami akan membahas mengenai klasifikasi ilmu pengetahuan menurut
beberapa ahli. Salah satu Klasifikasi Ilmu :
- Ilmu
Alam (Natural Wissenschaft), Ilmu Alam / Eksakta
- IIlmu
Moral: Ilmu Sosial, Ilmu Humaniora
Dalam
khazanah pengetahuan kontemporer, istilah ilmu dalam klasifikasi An-Nabhani di
atas identik dengan ilmu-ilmu alam (natural sciences), yang sering disingkat
‘sains’, sedangkan tsaqâfah kurang lebih identik dengan ilmu-ilmu sosial
(social sciences). Sebagian intelektual, seperti Jujun S. Suriasumantri,
mengklasifikasikan pengetahuan menjadi dua cabang besar, yaitu ilmu (science),
(yang mencakup ilmu-ilmu alam dan sosial), dan humaniora (humanities).
Humaniora, menurut Elwood adalah
seperangkat sikap dan perilaku moral manusia terhadap sesamanya yang meliputi filsafat, moral, seni, sejarah,
dan bahasa.
Istilah
lain dikemukakan oleh S. Waqar Ahmed Husaini dalam bukunya Islamic Sciences,
yang mengklasifikasikan pengetahuan menjadi dua, yaitu ilmu-ilmu alam (natural
sicencies) dan ilmu-ilmu sosial-humaniora (humanistic-social sciences). Yang
terakhir ini adalah gabungan ilmu-ilmu sosial dan humaniora. Istilah tsaqâfah
menurut An-Nabhani tampaknya lebih tepat diterjemahkan sebagai
humanistic-social sciences (ilmu-ilmu sosial-humaniora), daripada sekadar
social sciences.
Berkaitan
dengan klasifikasi ilmu, penulis lulusan Universitas Chicago ini berpijak pada
klasifikasi ilmu teoretis ala al-Farabi yang mengelompokkan ilmu ke dalam tiga
ilmu utama: metafisika, matematika, dan ilmu-ilmu alam. Hemat penulis, ketiga
kelompok utama ilmu ini akan membentuk klasifikasi ilmu rasional yang integral,
tanpa menganaktirikan salah satunya. Adapun klasifikasi ilmu-ilmu praktis,
filsuf Muslim juga membaginya ke dalam tiga jenis, yaitu: etika, ekonomi, dan
politik. Dalam hal metodologis, atensi ilmuan Barat terfokus pada metode
observasi yang notabene menekankan potensi indra yang berorientasi fisik.
Penekanan seperti ini bisa berdampak fatal karena observasi indra bisa saja
meleset dan tak kuasa terhadap objek-objek metafisik. Untuk itu, potensi akal
dan hati atau intuisi juga harus dilibatkan dalam pengkajian ilmiah. Jauh hari
sebelumnya, tradisi filsafat Islam mengakomodasi seluruh potensi tersebut
sebagaimana terlihat pada konsep Suhrawardi yang membagi pendekatan kepada dua
macam, yaitu: diskursif (bahtsi) dan eksperiensial (dzauqi).
Sementara
itu menurut ahli dari Malaysia mengklasifikasikan ilmu pengetahuan sebagai
berikut: Ilmu yang sifatnya “periksa” dapat dibagi menjadi dua cabang besar
yaitu:
- Ilmu-ilmu
alam bernyawa seperti biologi, kedokteran, dsb. Dan
- Ilmu-ilmu
alam tak bernyawa seperti kimia, fisika, astronomi, dsb. Ungkapan-ungkapan
“perasaan (rasa)” orang saat berinteraksi antar sesamanya, membuahkan
- Ilmu
untuk berinteraksi itu sendiri atau ilmu bahasa dan
- Ilmu-ilmu
sosial seperti filsafat, sejarah, politik, psikologi, ekonomi, administrasi,
hukum, antropologi-sosial, demografi dsb.
The
New Encyclopaedia Britannica membagi-kelompokkan sains yang dimiliki oleh
manusia berdasarkan beberapa pohon ilmu sebagai berikut:
1. Logika (logic)
a.
Sejarah dan filsafat logika (History and philosophy of logic) yang terdiri
dari: sejarah logika (History of Logic), filsafat logika, (Philosophy of
Logic).
b.
Logika formal, metalogika, logika terapan (Formal logic, metalogic, and applied
logic) yang terdiri dari: logika formal (Formal logic), metalogika (Metalogic),
logika terapan (Applied logic),
2. Matematika (Mathematics)
a.
Sejarah dan landasan matematika (History and foundations of mathematics) yang
terdiri dari: sejarah matematika (History of mathematics), landasan matematika
(Foundations of mathematics).
b.
Cabang-cabang matematik (Branches of mathematics) meliputi: Teori Himpunan (Set
Theory), Aljabar (Algebra), Geometri (Geometry), Analisis (Analysis),
Kombinatorika dan teori bilangan (Combinatories and number theory), Topologi
(Topology),
c.
Penerapan-penerapan matematika (Application of mathematics), meliputi:
Matematika sebagai suatu ilmu berhitung (Mathematics as a calculatory science),
Statistika (Statistic), Analisis numeris (Numerical analysis), Teori automata
(Automata theory), Teori matematis optimisasi (Mathematical theory of
optimization), Teori informasi (Information theory), Matematika tentang teori
fisika (Mathematical aspects of physical theories).
3. Ilmu Alam (Natural Science)
a.
Sejarah dan filsafat ilmu (History and philosophy of science) yang terdiri
dari: Sejarah Ilmu (History of Science), Filsafat ilmu (Phylosphy of science),
b.
Ilmu-ilmu Fisika (Physical sciences) yang dapat dibagi ke dalam: Sejarah ilmu
fisika (History of the Physical science), Sifat dasar dan lingkup astronomi dan
astrofisika (The nature of enscope of astronomy and astrophysics), Sifat dasar
dan lingkup fisika (the Nature of enscope of Physics),Sifat dasar dan lingkup
kimia (The nature of enscope of Chemistry),
c.
Ilmu Bumi (the Earth science) yang membahas tentang: Sifat dasar dan sejarah
ilmu bumi (The nature and history of the Earth science), Sifat dasar, lingkup
dan metode-metode ilmu Bumi khusus (The nature, scope and methods of particular
Earth science)
d.
Ilmu-ilmu Biologi (The Biological sciences) yang terdiri dari: Perkembangan
ilmu-ilmu biologi (Development of the Biological Sciences), Sifat dasar,
lingkup dan metodologi Ilmu Biologis (The nature, scope and methodology of the
Biological Sciences), Filsafat Biology (Philosophy of Biology).
e.
Ilmu Kedokteran dan disiplin ilmu yang tergabung (Medicine and affiliated
disciplines) yang membahas tentang: Sejarah Ilmu Kedokteran (History of
medicine), Bidang-bidang praktek atau penelitian medis khusus (Field of
Specialized medical practised or research), Displin ilmu yang tergabung dalam
ilmu kedokteran (Disciplines of affiliated with medicine).
f.
Ilmu Sosial dan psikologi (The social sciences and psychology) yang mencakup:
Perkembangan ilmu sosial (Development of the Social sciences), Sifat dasar
antropologi (The nature of anthropology), Sifat dasar sosiologi (The nature of
sociology), Sifat dasar ilmu ekonomi (The nature of economics), Ilmu Politik
(Political sciences), Sejarah dan metode psikologi (History and methods of
Psychology),
g.
Ilmu Teknologi (The technological sciences) yang mencakup: Sejarah ilmu
teknologi (History of technological sciences), Segi-segi akademika dan
profesional dari keinsinyuran (Academics and professional aspects of
engineering), Sifat dasar dan cakupan ilmu pertanian (The nature and scope of
agricultural sceinces), Sifat dasar dan cakupan displin antar ilmu yang baru
dikembangkan (The nature and scope of presently developed intersciences
disciplines),
4.
Sejarah dan humaniora (History and humanities). Sejarah dan Humaniora
dapat dibagi lagi ke dalam:
a.
Historiografi dan studi sejarah (historyography and the study ofhistory),
meliputi: Historiografi (historyography), Penyelidikan dan penelitian sejarah
modern (modern hitorical investigation and research), Filsafat sejarah
(Philosophy of History),
b.
Humaniora dan kesarjanaan humanistik (the Humanities and humanistics
scholarship), meliputi: Sejarah kesarjanaan humanistik (History of humanistic
scholarship), Humaniora (The humanities).
5. Filsafat (philosophy). Filsafat
terdiri dari:
a.
Sifat dasar dan pembagian filsafat (The nature and the divisions of philosophy),
meliputi: Sifat dasar, lingkup dan metode filsafat (The nature, scope and
methods of philosophy), Pembagian filsafat (The divisions of philosophy),
b.
Sejarah filsafat (History of philosophy), meliputi: Penulisan sejarah filsafat
(The writings of history of philosophy), Sejarah filsafat Barat (History of
Western Philosophy), Filsafat bukan Barat (Non Westerns Philosophy), Filsafat
yang berhubungan dengan agama (Philosophies associated with religions),
c.
Aliran dan ajaran filsafat (Philosiphycals Schools and doctrines), meliputi:
Aliran-aliran filsafat utama di Barat (Major Philosiphycal Schools in the
West), Teori ada dan eksistensi (Theories of Beeing and Existence), Teori
pikiran, pengetahuan dan daya budi (Theories of Thought and Knowledge and Faculties
of Minds), Teori perilaku (Theories of conduct).
Sedangkan
The World Book Encyclopedia membagi sains menjadi:
- Matematika
dan logika (Mathematics and logic). Contohnya: aritmatika, aljabar, kalkulus
dan statistik.
- Ilmu
Fisika (The Physical science). Contohnya: Astronomi, kimia, geologi,
meteorologi dan fisika.
- Ilmu
Kehidupan (The Life science). Contohnya: Zoologi, botani, fisiologi, taksonomi
dan ekologi.
- Ilmu
Sosial (Social science). Contohnya: Antropologi, ekonomi, ilmu politik,
psikologi dan ilmu sosial.
Sementara
itu menurut penulis ilmu pengetahuan dapat diklasifikasikan sebagai berikut:
- Ilmu
kerohanian, yang meliputi: ilmu jiwa (psikologi) dan ilmu agama.
- Ilmu
humaniora atau ilmu kebudayaan, yang meliputi: sastra, sejarah, ilmu
pendidikan, dan ilmu filsafat.
- Ilmu
sosial, yang meliputi: ilmu hukum, ilmu ekonomi, ilmu sosial politik, ilmu
ketatanegaraan.
- Ilmu
eksakta dan tehnik, meliputi: ilmu hayat, ilmu kedokteran, ilmu farmasi, ilmu
kedokteran hewan, ilmu pertanian, ilmu pasti dan alam, ilmu tehnik dan ilmu
biologi.
Karakteristik Ilmu Pengetahuan :
Ciri
Ilmu perlu memperhatikan dua aspek, yaitu : sifat ilmu dan klasifikasi ilmu.
Mengenai sifat ilmu akan dibahas dalam subbab ini, sedangkan mengenai
klasifikasi ilmu akan dibahas pada subbab selanjutnya.
Ilmu
pengetahuan mempunyai sifat, antara lain:
- Konsisten
(antara teori satu dengan yang lain tak bertentangan)
- Eksplisit
(disepakati dapat secara universal, bukan hanya dikalangan kecil).
- Ilmiah,
benar (pembuktian dengan metode ilmiah).
Disamping
itu suatu ilmu pengetahuan mempunyai ciri lain yaitu:
- bukan
satu, melainkan banyak (plural)
- bersifat
terbuka (dapat dikritik)
- berkaitan
dalam memecahkan.
Ciri
khas nyata dari ilmu pengetahuan (science) yang tidak dapat diingkari meskipun
oleh para ilmuwan adalah bahwa ia tidak mengenal kata “kekal”. Apa yang
dianggap salah di masa silam misalnya, dapat diakui kebenarannya di abad
modern. Pandangan terhadap persoalan-persoalan ilmiah silih berganti, bukan
saja dalam lapangan pembahasan satu ilmu saja, tetapi terutama juga dalam
teori-teori setiap cabang ilmu pengetahuan. Dahulu, misalnya, segala sesuatu
diterangkan dalam konsep material (istilah-istilah kebendaan) sampai-sampai
manusia pun hendak dikatagorikan dalam konsep tersebut. Sekarang ini terdapat
psikologi yang membahas mengenai jiwa, budi dan semangat, telah mengambil
tempat tersendiri dan mempunyai peranan yang sangat penting dalam kehidupan
manusia.
Dalam
redaksi lain dikatakan ilmu pengetahuan mempunyai ciri-ciri umum yaitu:
- Obyek
ilmu pengetahuan adalah empiris.
- Ilmu
pengetahuan mempunyai karakteristik tersendiri, yaitu mempunyai sistematika.
- Ilmu
dihasilkan dari pengamatan, pengalaman studi dan pemikiran.
- Sumber
segala ilmu adalah Tuhan, karena Dia yang menciptakannya.
Fungsi
ilmu adalah untuk keselamatan, kebahagiaan, pengamanan manusia dari segala
sesuatu yang menyulitkan. Van Melsen mengemukakan beberapa ciri yang menandai
ilmu, sebagaimana yang dikutip Rizal
Muntasyir dan Misnal Munir, yaitu: (1) Ilmu pengetahuan secara metodis harus
mencapai keseluruhan yang secara logis koheren. Itu berarti adanya sistem dalam
penelitian (metode) maupun harus (susunan logis). (2) Ilmu pengetahuan tanpa
pamrih, karena hal itu erat kaitannya dengan tanggung jawab ilmuwan. (3)
Universalitas ilmu pengetahuan. (4) Objektivitas, artinya setiap ilmu terpimpin
oleh objek dan tidak didistorsi oleh prasangka-prasangka subjektif. (5) Ilmu
pengetahuan harus dapat diverifikasi oleh semua peneliti ilmiah yang
bersangkutan, karena ilmu pengetahuan harus dapat dikomunikasikan. (6)
Progresifitas, artinya suatu jawaban ilmiah baru bersifat ilmiah
sungguh-sungguh, bila mengandung pertanyaan-pertanyaan baru dan menimbulkan
problem-problem baru lagi. (7) Kritis, artinya tidak ada teori ilmiah yang
difinitif, setiap teori terbuka bagi setiap peninjauan kritis yang memanfaatkan
data-data baru. (8) Ilmu pengetahuan harus dapat digunakan sebagai perwujudan
kebertautan antara teori dengan praktis.
Jadi
setiap ilmu pengetahuan dapat dikatakan sebagai ilmu pengetahuan bila memiliki
ciri-ciri atau karakteristik umum diatas. Sementera itu mengenai karakteristik
khusus ilmu pengetahuan setelah adanya klasifikasi ilmu pengetahuan akan
diterangkan kemudian.
Contoh
Ilmu Pengetahuan :
Ilmu Alamiah
1.Pengertian
Ilmu Alamiah :
Ilmu
alam (Inggris:natural science) atau ilmu pengetahuan alam adalah istilah yang
digunakan yang merujuk pada rumpun ilmu dimana obyeknya adalah benda-benda alam
dengan hukum-hukum yang pasti dan umum, berlaku kapan pun dimana pun [1].
2.Kegunaan
:
- untuk
mengetahui apa saja yang ada di alam semesta ini.
- untuk
menemukan penjelasan umum tentang gejala dan hubungan gejala yang terjadi
secara alamiah.
- untuk
mengembangkan kesadaran tentang adanya hubungan yang saling mempengaruhi antara ilmu pengetahuan alam, lingkungan,
teknologi dan masyarakat.
3.Contohnya
:
- ilmu
kimia mempelajari mengenai komposisi dan sifat zat atau materi dari skala atom
hingga molekul serta perubahan atau transformasi serta interaksi mereka untuk
membentuk materi yang ditemukan sehari-hari.
- ilmu
biologi mempelajari kehidupan yang sangat luas dan mencakup semua makhluk
hidup.
- ilmu
fisika mempelajari sains atau ilmu tentang alam dalam makna yang terluas dan
mempelajari gejala alam yang tidak hidup atau materi dalam lingkup ruang dan
waktu.
Ilmu Sosial
1.Pengertian
Ilmu Sosial :
Ilmu
sosial (Inggris:social science) atau ilmu pengetahuan sosial (Inggris:social
studies) adalah sekelompok disiplin akademis yang mempelajari aspek-aspek yang
berhubungan dengan manusia dan lingkungan sosialnya.
2.Kegunaan
:
- untuk
mengenal dasar-dasar ilmu sosial dalam kehidupan sehari-hari. -untuk
mempelajari aspek-aspek masyarakat secara subjektif, inter-subjektif, dan
objektif atau struktural.
- Menumbuhkan
sikap kritis, peka dan arif dalam memahami keragaman dan keserajatan manusia
dengan landasan nilai estetika , etika dan moral dalam kehidpan bermasyarakat.
3.Contohnya
:
- Antropologi,
yang mempelajari tentang budaya masyarakat suatu etnis tertentu.
- Ekonomi,
yang mempelajari produksi dan pembagian kekayaan dalam masyarakat.
- Geografi,
yang mempelajari lokasi dan variasi keruangan atas fenomena fisik dan manusia
di atas permukaan bumi.
- Hukum,
yang mempelajari sistem aturan yang telah dilembagakan.
- Linguistik,
yang mempelajari aspek kognitif dan sosial dari bahasa.
- Pendidikan,
yang mempelajari masalah yang berkaitan dengan belajar, pembelajaran, serta
pembentukan karakter dan moral.
- Politik,
yang mempelajari pemerintahan sekelompok manusia (termasuk negara).
- Psikologi,
yang mempelajari tingkah laku dan proses mental.
- Sejarah, yang mempelajari masa lalu yang
berhubungan dengan umat manusia.
- Sosiologi, yang mempelajari masyarakat
dan hubungan antar manusia di dalamnya.
Ilmu Budaya
1.pengertian
Ilmu Budaya :
Ilmu
Budaya adalah kumpulan kepercayaan yang menjadi tradisi oleh sekelompok orang
atau suku dalam menjalankan tradisi selama turun menurun.
2.Kegunaan
:
- Kebutuhan
masyarakat bidang spiritual dan materiil sebagian besar dipenuhi oleh
kebudayaan yang bersumber pada masyarakat itu sendiri.
- untuk
mengenal kebudayaan yang ada di indonesia maupun dunia.
3.Contohnya
:
- Bahasa
adalah alat atau perwujudan budaya yang digunakan manusia untuk saling
berkomunikasi atau berhubungan, baik lewat tulisan, lisan, ataupun gerakan
(bahasa isyarat), dengan tujuan menyampaikan maksud hati atau kemauan kepada
lawan bicaranya atau orang lain.
- Kesenian
mengacu pada nilai keindahan (estetika) yang berasal dari ekspresi hasrat
manusia akan keindahan yang dinikmati dengan mata ataupun telinga.
Sumber Pustaka:
Read More...